Kepada Gema, dari Novel Metropop ke Panggung Teater
Jakarta – Ruang Imaji Production dengan dukungan penerbit Gramedia Pustaka Utama bakal menyelenggarakan pementasan bertajuk Kepada Gema. Pementasan ketiga Ruang Imaji ini akan digelar selama dua hari, yaitu tanggal 25-26 November 2017, di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Kepada Gema bercerita tentang Atisha (Prisia Nasution) yang mengidap PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) karena kejadian yang menimpanya di masa lalu. Atisha berhubungan jarak jauh dengan Jesse (Abiyoga Harbunangin), laki-laki yang menerimanya apa adanya.
Di tengah jarak yang memisahkan Atisha dan Jesse, Gema (Iedil Putra) hadir dan kembali memasuki kehidupan Atisha, meski Atisha sesungguhnya tak menghendakinya untuk kembali. Atisha yang belum bisa berdamai dengan masa lalu, tidak ingin Gema menghancurkan kebahagiaan yang saat ini ia miliki bersama Jesse.
Naskah pop yang diadaptasi dari novel Kepada Gema karya Diego Christian ini diharapkan dapat memberikan warna baru bagi seni pertunjukan di Indonesia, khususnya Jakarta. Selain itu, pementasan ini juga diselenggarakan oleh Ruang Imaji untuk menyalurkan kreativitas insan-insan muda berbakat di bidang seni pertunjukan, dan diharapkan dapat membantu lebih mendongkrak perhatian dan antusiasme masyarakat.
“Dari dulu saya ingin melihat teater di Indonesia ini berkembang lagi. Dengan naiknya industri perfilman Indonesia, alangkah baiknya jika seni-seni lain di Indonesia juga naik, salah satunya teater,” ucap Prisia Nasution, kepada wartawan.
Tak cuma itu, Iedil Putra pun mengutarakan harapannya menjadikan pementasan Kepada Gema sebagai stepping stone untuk selanjutnya dapat bekerja sama dengan Ruang Imaji dan insan-insan berbakat Indonesia di dunia seni pertunjukan lainnya. Ia juga mengajak masyarakat untuk menyaksikan pementasan Kepada Gema ini.
“Walaupun isu dan naskah pementasan ini terlihat berat (mengenai PTSD atau Post-Traumatic Stress Disorder), inti dari pementasan teater adalah cerita yang memiliki unsur drama, romance, komedi, dan berbagai unsur menarik lainnya. Dalam pementasan Kepada Gema naskahnya fun, dan pemain-pemainnya juga berkarakter, berpengalaman, dan berkomitmen. Jadi, jangan takut untuk menonton pementasan Kepada Gema karena pastinya penonton akan terhibur,” ujar Iedil.
Kepada Gema bakal dibalut artistik cantik oleh Iskandar Loedin, musik oleh tim musik Ruang Imaji, serta penampilan menarik dari pemeran-pemeran lain, di antaranya Wani Siregar, Dezar Indrakesuma, Nelly Sukma, Shelly Meidina Pohan, Mizam Fadilah, Damita Almira, Fabian Yunishar, dan Deandra Syarizka.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: