Connect with us

Kerajinan Tenun Badui Makin Diminati Pasar Korea Selatan

Salah seorang perajin tenun Badui(Foto: indonesiakaya.com)

Lebak – Kreativitas masyarakat Indonesia dalam menghasilkan sebuah karya indah memang tak pernah ada habisnya. Dengan kerajinan tangan yang menarik baik dari segi warna maupun corak desainnya mampu memukau peminat baik dari dalam maupun luar negeri.

Salah satunya adalah kerajinan tenun hasil produksi masyarakat adat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, yang saat ini tengah diminati pasar Korea Selatan karena memiliki keunggulan corak warna. Kelebihan tenun Badui itu, selain rajutan sendiri yang dikerjakan secara tradisional juga warnanya berbeda dengan tenun lain di Tanah Air.

Santa salah satu perajin mengatakan motif corak kain tenun Badui itu, menunjukan warna alami juga cukup unik dan berbeda dengan tenun lainnya di Tanah Air. Saat ini, dirinya sedang menampung kain tenun Badui karena permintaan pasar Korea Selatan cenderung meningkat.

Menurut Santa, begitu juga tenun Badui kini banyak diminati wisatawan untuk dijadikan kenang-kenangan maupun digunakan sendiri. Selain itu juga tenun Badui dijadikan sebagai oleh-oleh atau buah tangan untuk cenderamata. “Kami merasa bangga produk tradisional masyarakat Badui diminta pasar dunia, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga,” ujarnya.

Salah seorang perajin warga Badui Luar, Neng (40) mengaku selama ini permintaan kain tenun Badui meningkat, bahkan di antaranya ke Pasar Korea Selatan. Adapun harga kain tenun Badui itu tergantung kualitas mulai Rp 70.000 sampai Rp 350.000 per busana. “Kami memasok kain tenun Badui ke Pasar Korea Selatan melalui jasa perusahaan dari Jakarta. Kami merasa kewalahan selama sepekan terakhir karena banyak permintaan pasar,” katanya menjelaskan.

Kepala Seksi Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Sutisna mengatakan selama ini tenun Badui sudah mendunia setelah peragaan busana di London Fashion Week di Sommerset House, London, Inggris.

Menurut Sutisna bahkan produksi kain tenun Badui telah menembus Pasar Korea Selatan. Produksi kerajinan kain tenun Badui memiliki aneka warna dan motif, di antaranya poleng hideung, poleng paul, mursadam, pepetikan, kacang herang, maghrib, capit hurang, susuatan, suat songket, smata (girid manggu, kembang gedang, kembang saka).

Sutisna melanjutkan selain itu juga motif adu mancung, serta motif aros yang terdiri dari aros awi gede, kembang saka, kembang cikur, dan aros anggeus. Motif tenun Badui itu juga memiliki makna tersendiri disesuaikan dengan budaya mereka.

Karena keunikannya itu, desainer muda Amanda I Lestari menyertakan tenun Badui pada ajang peragaan busana tingkat dunia, London Fashion Week di London, Inggris. Saat ini perajin tenun Badui di kawasan masyarakat tradisional itu berkembang hingga ratusan perajin.

Sutisna menilai kehadiran perajin tenun Badui itu tentu menyumbangkan pendapatan ekonomi dan menyerap lapangan pekerjaan. “Kami terus meningkatkan kualitas tenun Badui dengan membina sebanyak 200 perajin agar bersaing di pasar dunia,” tandas Sutisna.

Yuch

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya