Ketua DPRD Kota Serang Dicopot Partai Golkar, Karena Ikut Pilkada dari Partai PPP
Serang – Demi bertarung di Pilkada Kota Serang, Subadri Usuludin rela dicopot oleh partainya sendiri, Golkar, dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Kota Serang. Pencopotan jabatan Ketua DPRD Kota Serang itu, dilakukan lewat sidang paripurna pengumuman pergantian antar waktu (PAW), berdasarkan surat dari Partai Golkar, Kamis (9/11/2017).
Partai Golkar mengambil tindakan tersebut, karena Subadri mencalonkan diri untuk maju di pemilihan Wali Kota Serang melalui partai politik lain.
Subadri mengatakan, pihaknya siap menerima keputusan tersebut dan bahkan menyampaikan terima kasih kepada Partai Golkar karena telah memberikan kesempatan kepada dirinya “untuk mengabdi kepada masyarakat Kota Serang selama tiga tahun.”
Hasil rapat paripurna itu sah dan legal. Sejak Kamis (9/11), pihaknya sudah tidak menjabat sebagai ketua DPRD Kota Serang lagi. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar yang telah memberikan kesempatan dan ruang bagi saya untuk bermanfaat bagi masyarakat Kota Serang. Saya sekarang akan fokus untuk memenangkan Pilkada Kota Serang,” tutur Subadri.
Subadri diketahui, berusaha mendapatkan tiket pemilihan wali kota melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Menurutnya, kendati ada celah yang bisa dilakukannya untuk menggugat keputusan Partai Golkar tersebut, namun dirinya memilih untuk tidak melakukan gugatan secara hukum.
“Saya memilih untuk legowo. Saya ingin fokus untuk memenangkan Pilkada Kota Serang 2018. Apakah telah terjadi kezaliman atau tidak, biarkan masyarakat yang menilai. Memang ada kesan bahwa proses pergantian diri saya dari jabatan ketua dewan begitu terburu-buru dan sengaja dipercepat, namun saya tidak mempersoalkannya,” tutur Subadri.
Selama tiga tahun Subadri menjadi ketua DPRD Kota Serang, proses PAW itu tidak secepat seperti yang terjadi pada dirinya. Biasanya, menurut Subadri, antara proses di Bamus (badan musyawarah) dan rapat paripurna, itu memakan waktu dua minggu. “Namun, yang terjadi pada proses PAW saya, antara rapat Bamus dan rapat paripurna dilakukan dalam sehari. Ini sebuah prestasi yang luar biasa,” sindirnya.
Baru sekali dalam sejarah, lanjut Subadri, rapat Bamus langsung kuorum. Padahal, berdasarkan pengalaman selama tiga tahun ini, kalau ada rapat Bamus, sebagian besar anggota tidak hadir dengan berbagai alasan. Namun, hari ini, rapat Bamus langsung kuorum. “Saya sendiri yang memimpin rapat Bamus. Namun, pada saat dilakukan rapat paripurna saya keluar karena saya yang dijadikan objek paripurna tersebut,” paparnya.
M Riz
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: