KPU Jabar: Semua Berkas Paslon Cagub dan Cawagub Pilkada Jabar Sudah Lengkap
Bandung – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa berkas persyaratan wajib dari empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat yang mendaftar di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018-2023 sudah lengkap.
“Keempat pasangan calon yang daftar sudah memenuhi persyaratan wajib ya, kan ada persyaratan yang tidak bisa diperbaikan atau harus saat hari pendaftaran seperti BKWK dan bisa diperbaiki,” ujar Ketua KPU Provinsi Jawa Barat, Yayat Hidayat, di Kota Bandung, Rabu (10/1).
Adapun keempat pasangan calon yang mendaftarkan diri ke KPU Jawa Barat untuk berlaga di Pilgub Jawa Barat adalah Pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum atau Rindu yang diusung oleh Partai NasDem, PPP, PKB dan Partai Hanura. Pasangan tersebut mendaftar pada 9 Januari 2018 kemarin.
Kemudian pasangan 2 DM atau Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi yang diusung oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat. Keduanya juga mendaftar pada 9 Januari 2018. Lalu ada lagi pasangan Mayjen TNI Purn Sudrajat dan Ahmad Syaikhu atau Asyik yang diusung oleh PKS, PAN, Partai Gerindra, PBB dan PPP kubu Djan Faridz. Pasangan tersebut mendaftar pada hari ini, 10 Januari 2018.
Lalu yang terakhir adalah Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan atau Pasangan Hasanah yang juga mendaftar pada Rabu ini.
Yayat menambahkan KPU Jawa Barat akan melakukan verifikasi seluruh berkas persyaratan dari seluruh pasangan calon selama tujuh hari ke depan. “Biasanya kita memperkirakan berkas persyaratan yang kurang lengkap itu seperti legalisir ijazah pendidikan terakhir dari si calon, kami akan memberitahukan jika ada temuan demikian agar diperbaiki,” jelasnya.
Lantaran rampungnya rangkaian pendaftaran pasangan bakal calon, karena itu pula KPU Jabar “tutup warung” lebih awal untuk pendaftaran Pilgub Jabar.
“Harusnya tutup jam 24.00, tapi karena secara matematis sudah nggak mungkin lagi ada yang daftar, jadi kami tutup pada pukul 17.00 WIB,” ujar Yayat kembali. Yang dimaksudkan oleh Yayat secara matematis tidak mungkin adalah karena seluruh partai yang mempunyai kursi di DPRD Jabar sudah menyatakan dukungannya ke satu pasangan calon.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: