Connect with us

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Bersikap toleran
asasasasa

Ormas seperti Muhammadiyah Harus Tetap Netral

Senada dengan Ace, politikus Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani menegaskan bahwa bila Muhammadiyah ikut desakan Amien Rais, Muhammadiyah akan terdegradasi atau menurunkan kualitas sebagai ormas Islam besar di Indonesia.

“Itu akan menurunkan level high politik Muhammadiyah, politik kebangsaan Muhammadiyah menjadi level politik praktis,” kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/11).

Ia pun berharap Muhammadiyah tetap netral seperti yang kerap diungkapkan Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir. “Jangan karena demi kepentingan sesaat Pilpres, sekali lagi baik kepentingan Pak Jokowi KH Ma’ruf Amin atau Pak Prabowo-Sandi kemudian Muhammadiyahnya terdegradasi, jangan ya,” ucapnya.

Sementara itu, Irman Suryani, salah satu Jubir TKN Jokowi-Maruf menyebut bahwa Muhammadiyah merupakan milik umat. Oleh karena itu, Muhammadiyah harus tetap netral.

“Muhamadiyah itu milik umat, bukan milik partai politik tertentu,” kata Irma, seperti dikutip dari Merdeka.com.

Dwi

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Ingin Hidupkan Orba, Kubu 02 Dianggap Bunuh Diri

Oleh

Fakta News
Hidupkan Orba, Kubu 02
Prabowo Subianto.(Istimewa)

Jakarta – Kubu 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengeluarkan jurus terbaru dalam kampanyenya. Sayangnya, jurus ini dianggap sebagai bunuh diri. Sebab, kubu 02 ingin hidupkan Orba atau Orde Baru.

Pernyataan ingin menghidupkan Orba ini diungkapkan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Heriyadi atau Titiek Soeharto. Ia menyebut, sudah saat Indonesia kembali seperti zaman Soeharto.

Perlu diketahui, Partai Berkarya ini diketuai oleh Hutomo Mandala Putra atau Tomy Soeharto, anak bungsu Soeharto. Partai Berkarya berisi keluarga Cendana. Mereka mendukung pasangan calon nomor urut 02.

Ray Rangkuti, Direktur Eksekutif Lingkar Madani, melihat jurus kubu 02 tersebut justru menjadi antiklimaks bagi Prabowo-Sandi. Pasalnya, ide hidupkan Orba itu malah susah diterima kelompok milenial.

Ray menduga, tujuan Partai Berkarya ini untuk menghapus masa kelam Orba dengan seolah-olah masa Orba itu lebih nikmat, impor minim, dan sebagainya.

Jadi targetnya sebetulnya keluarga. Bukan target untuk naikkan elektabilitas Pak Prabowo. Kalau bagi Pak Prabowo ini antiklimaks, kontraproduktif. Mereka nyasarnya kelompok milenial tapi malah isunya Orde Baru,” jelas Ray di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Baca Juga:

Baca Selengkapnya