Lidah Buaya Kaya Khasiat
Banyak orang yang menganggap lidah buaya sebagai tanaman yang istimewa, karena selain untuk kecantikan lidah buaya juga mempunyai sejumlah khasiat untuk menjaga kesehatan tubuh Anda, baik untuk dikonsumsi maupun dengan cara dioles. Oleh sebab itu, tak jarang orang memiliki lidah buaya untuk menghiasi halaman rumah.
Sebagian orang banyak yang belum mengetahui manfaat lainnya yang terdapat pada lidah buaya, banyak orang yang hanya menggunakan lidah buaya untuk masalah kulit ataupun rambut. Padahal, lidah buaya ini juga bisa dikonsumsi karena mengandung bahan aktif, anti-inflamasi, anti jamur, dan anti virus.
Seperti dilansir Grid.id, berikut daftar manfaat lidah buaya untuk kesehatan tubuh kita,
1. Lidah buaya meningkatkan metabolisme
Lidah buaya mengandung banyak mineral seperti kalsium, magnesium, selenium dan tembaga, yang dapat meningkatkan aktivitas metabolik di tubuh Anda dan membantu Anda mendapatkan nutrisi maksimal dari makanan yang sehari-hari Anda Konsumsi.
2. Membersihkan tubuh dari dalam
Jus lidah buaya dikatakan merupakan de-toxifier alami terbaik, karena lidah buaya mempunyai sifat pembersihan alami yang dapat menghilangkan racun dalam organ sehingga fungsinya menjadi lebih baik.
3. Mengatasi radang sendi
Asam amino yang hadir dalam lidah buaya membantu mengurangi radang sendi. Asam salisilat yang terkandung di dalamnya juga akan membantu melawan peradangan bagi pasien reumatik.
4. Lidah buaya adalah rumah bagi asam amino
Lidah buaya mengandung 8 asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Ini mencakup jumlah asam lemak yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh manusia yang sempurna.
5. Menyeimbangkan asam dalam tubuh kita
Lidah buaya juga memiliki khasiat membantu menyeimbangkan asam dan menciptakan lingkungan alkalin, yang tidak dapat menopang penyakit di dalam tubuh kita. Mengingat banyaknya makanan asam yang dikonsumsi setiap hari, sehingga dapat mengganggu tingkat pH alami tubuh.
Devi
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: