Connect with us

Lima Film Indonesia Layak Ditonton Bulan November

Marlina si Pembunuh Empat Babak, film yang mengantar Marsha Timothy meraih penghargaan aktris terbaik di Spanyol mengalahkan Nicole Kidman

Bagi kebanyakan orang, akhir pekan memang menjadi saat-saat yang dinanti. Tentunya ada banyak hal yang bisa Anda dan keluarga lakukan untuk menghabiskan waktu bersama. Salah satunya menonton film di bioskop.

Untuk itu, Fakta.News seperti biasa mempunyai rekomendasi film-film yang bisa Anda jadikan pilihan untuk ditonton. Berikut 5 film Indonesia pilihan Fakta.News yang dirilis November ini.

1. Hujan Bulan Juni (Tayang sejak 2 November 2017)

Siapa tak tahu novel dan sajak terkenal karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul Hujan Bulan Juni. Kali ini, karya super romantis tersebut diangkat menjadi sebuah film yang ditunggu-tunggu penggemarnya.

Disutradarai Reni Nurcahyo, film Hujan Bulan Juni bercerita tentang dosen muda Sastra Jepang di Universitas Indonesia bernama Pingkan (Velove Vexia) yang mendapat kesempatan belajar ke Jepang selama dua tahun. Sarwono (Adipati Dolken) pun dirundung kesedihan karena harus berpisah. Bagaimana pasangan dua sejoli ini menghadapinya menjadi premis yang dipandang menarik untuk ditonton. Film Hujan Bulan Juni sudah tayang sejak 2 November 2017 kemarin.

2. Gasing Tengkorak (Tayang sejak 2 November 2017)

Dunia perfilman Indonesia rupanya ikut menyambut perayaan Halloween. Kali ini giliran Gasing Tengkorak karya sutradara Jose Poernomo yang siap menghantui para penonton di bioskop.

Gasing Tengkorak bercerita tentang seorang diva bernama Veronica (Nikita Willy). Di tengah pentas, ia tiba-tiba tak sadarkan diri dan jatuh pingsan. Untuk memulihkan kondisinya itu, Veronica meminta pergi ke sebuah villa mewah yang jauh dari keramaian. Bukannya menjadi lebih baik, villa tersebut malah memberikan teror-teror mengerikan bagi Veronica. Konon, seseorang sengaja mencelakai Veronica dengan cara memainkan gasing tengkorak.

3. My Generation (Tayang mulai 9 November 2017)

Nama besar Upi Avianto di kursi sutradara sudah cukup menjadi alasan mengapa film ini layak ditonton. Sudah begitu, ia juga membawa sejumlah artis muda macam Bryan Warow, Arya Vasco, Lutesha, dan Alexandra Kosasie yang siap memberikan aura segar bagi film yang mengakat tema realita kehidupan remaja ini.

My Generation bercerita seputar persahabatan empat anak SMA, Zeke (Bryan Warow), Konji (Arya Vasco), Suki (Lutesha), dan Orly (Alexandra Kosasie). Empat sahabat ini harus mengakui kenyataan jika liburan mereka gagal dan berantakan karena video protes mereka untuk guru, sekolah, dan orang tua menjadi viral. Sebagai akibatnya, mereka pun terpaksa menjalani hukuman berat. Namun bukan remaja namanya kalau tidak memberontak dan memutuskan menjalani petualangan yang berarti.

4. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (Tayang mulai 16 November 2017)

Ini dia film yang membawa nama Indonesia harum di kancah perfilman internasional. Seperti diketahui, pertengahan Oktober lalu, salah satu aktrisnya, Marsha Timothy, berhasil mendapatkan penghargaan aktris terbaik dari Sitges International Fantastic Film Festival, Spanyol. Hebatnya lagi, Marsha bahkan mengalahkan Nicole Kidman yang juga masuk nominasi.

Film ini menceritakan sebuah kisah tentang seorang janda muda berasal dari perbukitan di Pulau Sumba, Indonesia. Diserang dan dirampok oleh sekelompok geng, Marlina membela dirinya dengan membunuh beberapa pria. Keesokan harinya, dia melanjutkan perjalanan mencari keadilan, pemberdayaan, dan penebusan. Tetapi jalan tersebut panjang terutama saat hantu korban tanpa kepala menghantuinya.

5. Mata Batin (Tayang 30 November 2017)

Satu lagi persembahan horor diberikan oleh Mata Batin. Menceritakan seorang perempuan bernama Alia (Jessica Mila) yang memutuskan untuk meninggalkan Bangkok dan kembali ke Jakarta setelah orang tuanya meninggal.

Ia bersama adiknya, Abel (Bianca Hello), pun pindah ke rumah masa kecil mereka yang jauh dari keramaian kota. Tapi semenjak kepindahannya itu, Abel merasa tak nyaman, bahkan sikap Abel semakin mengkhawatirkan. Alia yang awalnya tak menghiraukan keanehan yang dialami Abel, pada akhirnya harus membantu adiknya itu yang konon bisa melihat “mereka yang sudah mati”.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya