Lima Film Keren Tayang Februari 2018
Bulan Februari 2018 sudah tiba, banyak film-film yang akan mengihiasi layar lebar di Indonesia. Maklum saja bila di bulan ini banyak film baru akan menghibur Anda, karena bulan ini identik dengan hari valentine ini. Anda pecinta film action, romance, thiller, bahkan drama. Berikut beberapa film berkualitas yang akan dirilis pada bulan ini untuk menghibur Anda.
Black Panther
Film superhero keren yang dinanti oleh para penggemar marvel, Black Panther akan tayang di bioskop pada 16 Febuari 2018. Disutradarai oleh Ryan Coogler, Black Panther menampilkan Chadwick Boseman yang berperan sebagai T’Challa, Lupita Nyong’o sebagai Nakia, Danai Gurira sebagai Okoye, Daniel Kaluuya sebagai W’Kabi, Angela Bassett sebagai Ramonda, Forest Whitaker sebagai Zuri, Letitia Wright sebagai Shuri, Michael B. Jordan sebagai Erik Kilmonger, Martin Freeman sebagai Everett K. Ross, Winston Duke sebagai M’Baku (Man-Ape), dan Andy Serkis sebagai Ulysses Klaue.
The 15:17 To Paris
Film ini merupakan karya terbaru dari aktor/sutradara legendars, Clint Eastwood yang diangkat dari kisah nyata tiga orang sahabat ; Anthony Sadler, Alek Skarlatos seorang prajurit angkatan darat Amerika Serikat dan Spencer Stone anggota U.S. Air Force. Mereka menghentikan sebuah serangan teroris dalam sebuah perjalanan kereta api di Paris pada tanggal 21 Agustus 2015.
Uniknya, ketiga tokoh utama dari film ini diperankan oleh para ketiga sahabat itu sendiri. Film ini akan mnegisahkan perjalanan hidup mereka yang kemudian berujung pada kejadian di atas kereta api tersebut. Film terakhir Eastwood yang berjudul Sully juga merupakan sebuah karya yang diangkat dari kejadian nyata dengan bintang utama, Tom Hanks.
The 15:17 to Paris akan dirilis pada tanggal 9 Februari 2018. Film ini juga dibintangi oleh Jenna Fischer, Judy Greer, Ray Corasani, PJ Byrne, Tony Hale dan Thomas Lennon.
Fifty Shades Freed
Fifty Shades Freed adalah sebuah film yang merupakan penutup dari trilogi yang diangkat dari kisah novel karya E.L. James. Di film ketiga ini, Anastasia (Dakota Johnson) dan Christian (Jamie Dornan) akhirnya “meresmikan” hubungan mereka namun “hantu” masa lalu dari keduanya mulai mengganggu mereka.
Selain Dornan dan Johnson, Fifty Shades Freed dibintangi juga oleh Eric Johnson, Eloise Mumford, Rita Ora, Luke Grimes, Victor Rasuk, Max Martini, Callum Keith Rennie, Bruce Altman, Arielle Kebbel, Robinne Lee, Brant Daugherty, with Kim Basinger dan Marcia Gay Harden. Film ini akan dirilis pada tangal 9 Februari 2018.
Eiffel…I’m in Love
Selain Ada Apa dengan Cinta film drama-romantis yang paling diingat oleh publik di awal tahun 2000-an adalah Eiffel I’m in Love. Film ini meraih lebih dari 2 juta penonton, pencapaian yang terbilang fantastis kala itu. Tahun ini kisah cinta Adit (Samuel Rizal) dan Tita (Shandy Aulia) berlanjut dalam film sekuelnya, Eiffel…I’m in Love 2, yang akan tayang pada 14 Februari mendatang. Film ini melanjutkan kisah hubungan keduanya yang telah terjalin selama 12 tahun, antara Indonesia-Prancis.
Namun seperti biasa, hubungan mereka kembali diwarnai dengan pertengkaran. Apalagi Tita mulai gelisah karena Adit tak kunjung melamarnya. Film ini akan tayang di bioskop tanggal 14 Febuari 2018
Annihilation
Film Annihilation diadaptasi dari novel karya Jeff VanderMeer yang menjadi hit pada tahun 2014 yang lalu. Inti dari cerita film in adalah tentang sekelompok ilmuwan wanita yang melakukan perjalanan berbahaya dan penuh misteri untuk menyelidiki sebuah wilayah yang dikenal dengan Area X. Sebuah wilayah yang telah dikucilkan dan ditinggalkan oleh para manusia. Kelompok ilmuwan wanita tersebut terdiri dari seorang surveyor, seorang anthropologist dan seorang psychologist yang bertindak sebagai pimpinan misi ini.
Film ini dibintangi oleh Natalie Portman, Oscar Isaac, Jennifer Jason Leigh, Tessa Thompson, dan Gina Rodriguez. Annihilation yang merupakan karya terbaru dari sutradara Ex Machina, Alex Garland. Annihilation akan dirilis pada tanggal 23 Februari 2018.
Devi
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: