Liverpool Juara Premier League Asia Trophy
Hong Kong – Liverpool akhirnya keluar sebagai juara Premier League Asia Trophy 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong. Gelar juara ini dipastikan setelah The Reds berhasil membalikkan skor dan mengandaskan perlawanan Leicester City 2-1 di Final, Sabtu (22/7).
Hasil ini cukup menggembirakan Manajer Jurgen Klopp lantaran salah satu pemain anyarnya yang diboyong musim ini, Mohammed Salah, turut andil menyumbang satu gol ke gawang Kasper Schmeichel di menit 20. Golnya tersebut lantas membuat pertandingan semakin seru lantaran sebelumnya Liverpool harus tertinggal satu gol dari The Foxes lewat gol Islam SLimani di menit ke-12.
Menjelang turun minum babak kedua, tepatnya menit ke-43, kartu AS Liverpool, Phillipe Coutinho berhasil membalikkan kedudukan menjadi 2-1 lewat sepakan indahnya dari luar kotak pinalti. Skor ini pun bertahan di babak kedua dan membuat peraih lima kali Liga Champions Eropa tersebut memastikan gelar juara.
Penampilan Coutinho yang saat ini tengah diincar Barcelona dengan nilai transfer mencapai 72 juta pounds malam itu memang luar biasa. Pemain versatile asal Brasil tersebut pun memegang andil besar dalam gol yang dicetak Salah. Ia memberikan umpan lambung cantik yang melewati seorang pemain belakang Leicester–dan Salah pun dengan mudah menyundulnya ke dekat tiang kanan gawang Schmeichel.
Seperti diberitakan Daily Mail, penampilan apik Coutinho membuat Barcelona kian naksir mendatangkannya ke Camp Nou. Menurut raksasa Catalan itu, sosok Coutinho sangat cocok sebagai suksesor Iniesta. Terlebih setelah gagal dalam transfer Verratti, Barca pun disinyalir bakal berani menyodorkan tawaran yang lebih tinggi lagi.
Terlepas dari itu, hasil manis ini setidaknya bisa menambah keyakinan Coutinho untuk bertahan di Anfield. Dengan bertambahnya kekuatan Liverpool, bukan tidak mungkin gelar juara Premier League sesungguhnya juga bisa diraih pasukan Klopp musim ini. Pasalnya, sejak Liga Inggris mulai berubah nama menjadi Liga Primer pada 1992, Liverpool belum berhasil memenangkannya. Terakhir kali The Reds juara pada musim 1989-1990, saat namanya masih Liga Inggris Divisi Pertama.
W. Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: