Connect with us

Mahasiswa Indonesia Sukses Produksi Alat Pengusir Kucing

Sering merusak jadi alasan dibuat alat pengusir kucing
Ilustrasi kucing

Bogor – Bagi sebagian orang, kucing adalah hewan yang menggemaskan. Namun tak bisa dimungkiri ada juga beberapa yang tidak suka dengan kucing. Malah ada yang sampai-sampai mengidamkan alat pengusir kucing.

Nah, ternyata hal itu bukan khayalan semata. Baru-baru ini Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC) IPB mengembangkan inovasi alat pengusir kucing yang diberi nama “Go Cat”.

Terang saja teknologi ini mendapat perhatian. Malah kini alat pengusir kucing sudah diproduksi dan dipasarkan kepada masyarakat secara “online”.

“Nama alatnya pengusir kucing, terkesan gimana gitu. Ada juga yang diprotes karena buat alat yang dikira benar-benar untuk mengusir kucing,” kata Fifin Nashirotun Nisya peneliti SBRC IPB, seperti dikutip dari Antara di Bogor, Kamis (2/8).

Baca Juga:

Dijelaskan Fifin, Go cat ini lebih tepatnya merupakan alat yang dibuat khusus untuk menangkal kedatangan kucing. Terutama kucing-kucing liar yang kerap masuk ke rumah, pabrik, hotel, bahkan restoran.

Namun meski namanya pengusir kucing, Fifin mengatakan teknologi ini sebenarnya juga bisa digunakan oleh pecinta kucing.

“Bisa juga digunakan oleh penyayang kucing sebagai alat untuk melatih kucing agar tidak buang air sembarangan. Atau tidak memasuki area-area tertentu yang terlarang untuk hewan kesayangan tersebut,” katanya.

Nah, Go cat ini terdiri atas dua jenis yakni gel dan semprotan yang mengandung cairan beraroma minyak esensial (esensial oil). Cairan ini akan membuat kucing tidak berani mendekat area yang disemprot atau dipasang gel Go Cat.

Ada dua tipe Go Cat yakni tipe minyak esensial dan asam seperti kotoran harimau. Kedua tipe ini teruji dapat menghalau kucing, berfungsi selama tiga hari.

“Aroma dari gel atau semprot ini membuat kucing menjauh dan tidak berani mendekat, karena bukan daerah teritorialnya,” kata Fifin.

Adapun saat ditanya dari mana lahirnya ide membuat alat ini, Fifin mengatakan semua bermula dari permintaan seorang alumni IPB. Ia ingin dibuatkan alat untuk mengusir kucing dari pabriknya.

“Kebetulan alumni ini punya pabrik pangan. Di pabrik itu harus bersih dan salah satunya tidak boleh ada kucing,” katanya.

Atas permintaan itu, lanjut Fifin, iapun merancang alat yang dapat digunakan mengusir kucing tanpa harus melukai hewan tersebut.

Tahun 2017, Go Cat berhasil dibuat dengan tipe pertama seperti kotoran harimau. Sebagai hewan karnivora, harimau merupakan predator tertinggi yang ditakuti kucing. Sehingga ketika mencium aroma tersebut kucing tidak akan berani mendekat.

“Ketika alat ini dipasang di pabrik terbukti kucing tidak berani mendekat, dan alat ini bertahan sampai tiga hari,” katanya.

Sementara soal cara pemakaian alat ini sangat mudah. Untuk Go Cat tipe gel seperti pewangi ruangan, satu botol berisi 70 gel. Setiap jel mampu bertahan tiga hari. Begitu juga dengan semprotan.

Gel-gel ini tinggal dipasang atau ditaruh di sudut-sudut ruangan rumah atau gedung. Aromanya akan menangkal kucing datang.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya