Connect with us

Marquez Kena Penalti Lagi, Start Sebelah Rossi di Seri Ketiga MotoGP

Seri Ketiga MotoGP
Maverick Vinales (kiri) mengungkapkan kekecewaan kepada Marc Marquez (kanan) karena menghalangi sesi kualifikasinya.(MotoGP)

Texas – Seri ketiga MotoGP 2018 akan berlangsung di Austin, Texas, Amerika Serikat, Minggu (22/4). Seri ini akan makin panas lantaran Valentino Rossi akan memulai balapan persis di sebelah Marc Marquez.

Sejatinya, Marc Marquez berhasil mencatatkan waktu tercepat di sesi kualifikasi 2 kemarin Sabtu. Sayang, Baby Alien kembali diganjar penalti oleh Race Direction karena melambat di racing line dan menghalangi laju Maverick Vinales (Movistar Yamaha).

Baca Juga: Valentino Rossi Berambisi Putus Rekor Marquez di Austin

Menurut panel Stewards, Marc Marquez lalai dalam mengendarai motornya dengan melambat di jalur balap pebalap lain sehingga membuat merusak catatan waktu pebalap lain di tikungan 15. Berdasarkan Pasal 1.21.1 Regulasi Balap FIM, panel Stewards menambahkan pebalap harus mengendarai motornya secara bertanggung jawab sehingga tidak membahayakan pebalap lain.

“Karena alasan itu, panel Stewards memutuskan menghukum Marc Marquez mundur tiga posisi,” ujar panel Stewards, seperti dikutip dari crash.net.

Akibat aksi ini, Maverick sempat mengekspresikan kekesalan kepada pebalap Repsol Honda itu. Marquez pun melorot di posisi keempat. Pas persis berada di sebelah Valentino Rossi yang dalam sesi kualifikasi 2 kemarin berada di posisi kelima.

Marquez sendiri berdalih, ia pikir Andrea Iannone (Suzuki) sedang menunggunya. Ia pun melambat demi menghindari pebalap Suzuki itu yang akan memanfaatkan dirinya dengan mengikuti dari belakang.

“Aku sedang mencari Iannone. Karena pebalap di belakang bisa lebih cepat di slipstream dan Iannone sangat cepat kemarin,” ujar pebalap Spanyol itu berdalih.

Baca Juga: Tiga Dosa Marc Marquez di MotoGP Argentina

Ia menambahkan, tak mengira bahwa ada Vinales di belakangnya. “Ketika aku mendengar suara mesin, aku mencoba masuk, namun terlihat seperti aku merusak catatan waktunya,” tambahnya lagi.

Vinales yang sejatinya berada di posisi kedua menggantikan Marquez di posisi satu dan di urutan kedua ada Iannone. Johann Zarco yang sebelumnya di posisi 4 dan di baris kedua dipromosikan ke posisi tiga baris pertama.

Penalti ini menjawab ketidaktegasan wasit balapan di seri sebelumnya. Saat itu, Marc Marquez yang mengendarai motor secara “nakal” terkena tiga kali penalti alih-alih diberi bendera hitam yang artinya diskualifikasi.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya