Marseille Singkirkan Salzburg lewat Perpanjangan Waktu
Salzburg – Wakil Prancis, Marseille, berhasil mengunci tiket final Liga Europa dini hari tadi (4/5). Meski unggul 2-0 di laga pertama, Dimitri Payet dkk. tak begitu mudah mendapatkan tiket final. Mereka harus bermain selama 120 menit untuk memastikan tiket final Liga Europa. Tiket baru digenggam di menit ke-116 setelah Rolando berhasil membobol gawang Salzburg.
Pertandingan berlangsung sengit lantaran tim tuan rumah terus menekan habis-habisan. Salzburg setidaknya harus menang 3-0 agar mereka bisa lolos. Ini lantaran di laga pertama, mereka menyerah 0-2 di Stade Velodrome, Marsielle.
Baca Juga: Marseille Lolos ke Semifinal Liga Europa setelah Membenamkan Leipzig
Babak pertama berjalan tanpa gol, meski Salzburg berulang kali mengancam gawang Marseille. Tuan rumah baru bisa pecah telur ketika Amadou Heidara berhasil mencetak gol di menit ke-53.
Aksi solo run Heidara berhasil melewati empat pemain tim tamu. Ia merengsek masuk kotak penalti dan berhasil melesakkan gol dari jarak dekat.
Harapan tim tuan rumah terbuka lebar. Menit ke-65, Salzburg berhasil menyamakan agregat berkat gol bunuh diri Bouna Sarr. Ia membelokkan arah bola dari tendangan Xavier Schlager.
Skor 2-0 bertahan hingga babak kedua usai. Ini artinya, pertandingan harus diselesaikan dengan tambahan waktu 2×15 menit.
Marseille Kunci Tiket di Extra Time
Di extra time babak pertama Salzburg punya beberapa peluang bersih untuk memperbesar keunggulan, namun mereka tak bisa mengonversi menjadi gol.
Alih-alih mencari tambahan gol, Salzburg malah harus kebobolan di babak kedua perpanjangan waktu. Rolando melesakkan gol untuk Marseille di menit ke-116 usai menyambut sepak pojok Dimitri Payet.
Di saat dalam posisi tertinggal Salzburg malah harus bermain dengan 10 orang. Haidara diganjar kartu kuning kedua di menit ke-119 setelah melanggar Payet. Kartu kuning sebelumnya didapat pada menit k-75.
Dengan kurangnya jumlah pemain, Salzburg tak mampu membalikkan keadaan. Marseille pun berhak melaju ke final meski kalah 1-2. Klub asal Prancis itu unggul agregat 3-2 setelah pada leg pertama menang 2-0.
Di laga final nanti Marseille akan bertemu dengan Ateltico Madrid di Parc Olympique Lyonnais, Lyon, pada 16 Mei mendatang. Klub asal Spanyol itu lolos setelah mengalahkan Arsenal dengan agregat 2-1.
Dwi
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: