Maruf Amin Silaturahmi dan Hadiri Hari Santri di Kalimantan
Palangka Raya – Safari silaturahmi Maruf Amin berlanjut ke Kalimantan. Setelah sebelumnya calon wakil presiden nomor urut 01 ini bersilaturahmi ke beberapa kota di Sumatera dan Jawa, kini Bumi Borneo juga dikunjungi. Maruf Amin ke Kalimantan untuk menjalani sejumlah rangkaian acara.
Bagi Maruf Amin, kunjungan ke Kalimantan tersebut merupakan pertama kalinya pascaditetapkan KPU sebagai pendamping Jokowi di Pemilu 2019. Adapun kota pertama yang ia kunjungi pada Selasa (23/10) ini adalah Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
“Hari ini saya akan melakukan kegiatan di Bumi Kalimantan, khususnya di Palangka Raya. Kunjungan saya ini masih terkait dengan Hari Santri,” kata Kiai Maruf, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (23/10).
Baca Juga:
- Silaturahmi ke Madura, Maruf Amin Temui Ratusan Ulama dan Santri
- Presiden Jokowi: Peringatan Hari Santri Merupakan Penghormatan Negara Kepada Para Santri
- Ma’ruf Amin Pagi Ini Hadiri Acara Hari Santri Nasional di Tasikmalaya
Kiai Maruf menambahkan Hari Santri sangat penting bagi para santri dan ulama, terlebih lagi bagi umat Islam. Menurutnya, Peringatan Hari Santri yang mulai ada sejak era pemerintahan Joko Widodo ini bisa dimanfaatkan untuk mengingatkan para santri tentang peran pentingnya dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Seperti kerap disampaikan olehnya, santri wajib mengambil peran dalam mengisi pembangunan bangsa. Apalagi di era global dan digital seperti sekarang ini, dimana banyak kecenderungan hoaks serta politik adu domba yang merajalela.
Seorang santri yang notabene juga banyak terdapat anak-anak muda, harus punya andil dalam pembangunan bangsa. Sebab ke depannya, merekalah yang akan mengantar negeri ini ke jalan mimpi para pendahulunya.
“Tentunya para santri bisa menangkal semakin berkembangnya hoaks tersebut. Saya berharap, para santri juga meningkatkan kapasitas dan kompetensinya,” ujar Maruf.
Ya, hoaks berjalan seiring dengan kemajuan teknologi dan berkembangnya zaman. Bila tak pintar membekali diri dengan pengetahuan agama dan pengetahuan lainnya, bukan tidak mungkin arah bangsa ini akan tersesat.
Selain itu, kata dia, perayaan Hari Santri menunjukkan komitmen Presiden Jokowi yang membawa Pemerintah mengakui peran santri di dalam usaha kemerdekaan bangsa. Sebagai negara dengan penganut Islam terbesar, bisa saja Indonesia dijadikan panutan dan contoh.
Apalagi setelah 70 tahun Indonesia merdeka, baru di era Presiden Jokowi lah dilakukan penetapan Hari Santri. Penetapan itu berdasarkan Keputusan Presiden nomor 22 tahun 2015.
“Tak ada Jokowi, maka tak ada Hari Santri nasional,” kata Maruf.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: