Connect with us

Kiai Ma’ruf Amin Minta Doa Restu Ulama dan Santri di Jawa Timur

Doa Restu Ulama
Cawapres Ma'ruf Amin saat kunjungan ke Ponpes di Jember(ist)

Jember – Calon wakil presiden KH Ma’ruf Amin berterima kasih kepada sejumlah ulama beberapa pondok pesantren di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang ia kunjungi. Sekalian juga Ma’ruf pun minta doa restu ulama dan santri serta dukungan untuk Pilpres 2019.

Misalnya saat dirinya mengunjungi Pesantren As-Shidiq Putra di Talangsari, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Di hadapan ulama di sana, Ma’ruf pun menyampaikan maksud kedatangannya.

“Saya datang ke sejumlah pesantren untuk silaturahmi dan mohon doa restu karena saya diminta Pak Jokowi untuk mendampingi beliau sebagai cawapres,” kata Ma’ruf.

Baca Juga:

Menurutnya, warga Nahdlatul Ulama (NU) kompak dalam mendukung pasangan capres dan cawapres Joko Widodo dan dirinya untuk Pemilu Presiden 2019. Baik NU di tingkat struktural maupun kultural, semua satu tujuan.

“Alhamdulillah kami mendapat dukungan dari keluarga Gus Dur yang dideklarasikan oleh Yenny Wahid. Sehingga warga NU kompak seluruhnya dan semua simpul NU mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01,” lanjutnya.

Ma’ruf melanjutkan sekarang tidak ada perbedaan antara NU struktural dan kultural dalam aspirasi politik. Setelah pihaknya sudah bertemu sejumlah kiai untuk mendapatkan restu dan dukungan dalam Pilpres 2019, pencerahan itu ada.

“Semua sudah utuh, jangan ditanya berapa target suara yang diraih. Keinginan kami besar dan paling penting kami bisa memenangkan suara mayoritas dari NU,” ucap mustasyar PBNU itu.

Adapun kunjungan ke Pesantren As-Shiddiq Putra memang untuk pamit dan meminta doa restu keluarga besar KH Achmad Siddiq. Kiai Achmad sendiri merupakan Rois Aam Pengurus Besar NU (PBNU) di era 1980-an saat Gus Dur menjadi Ketua Tanfidz PBNU.

“Saat KH Achmad Shiddiq menjadi Rois Aam, saya Khatib Aam dan saya dulu sering ke Pesantren As-Shiddiq di Jember untuk membicarakan tentang NU,” tuturnya.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya