Connect with us

Matchday 3, Ini Klasemen, Jadwal, dan Skenario Semua Grup

Piala Dunia makin panas di matchday ketiga

Grup F (Main Rabu, 27 Juni 2018, Pukul 21.00 WIB)

Meksiko

Kejutan dari Meksiko. Foto: FIFA

M    W     D     L     GF     GA     GD     Pts
1. Meksiko       2      2       0     0       3        1        +2      6
2. Jerman         2      1       0     1       2        2        0        3
3. Swedia          2      1       0     1       2        2        0        3
4. Korsel           2      0      0     2       1        3        -2       0

Matchday Ketiga
Korsel – Jerman
Meksiko – Swedia

Skenario Grup F
1. Jerman lolos jadi juara grup bila menang lawan Korsel, dan Meksiko kalah lawan Swedia dengan skor lebih dari dua gol
2. Jerman lolos jadi juara grup bila menang lawan Korsel lebih dari satu gol, dan Meksiko kalah berapapun lawan Swedia
3. Jerman lolos jadi runner up grup bila menang lawan Korsel, dan Meskiko menang atau imbang lawan Swedia
4. Jerman lolos jadi runner up grup bila menang lawan Korsel, dan Swedia menang lawan Meksiko dengan skor lebih dari dua gol.
5. Jerman lolos jadi runner up grup bila imbang lawan Korsel, dan Meksiko menang lawan Swedia
6. Jerman lolos jadi runner up grup bila imbang lawan Korsel, dan Meksiko imbang lawan Swedia, dengan catatan Swedia kalah poin fairplay dari Jerman.
7. Jerman tidak lolos grup bila imbang lawan Korsel, dan Meksiko imbang lawan Swedia. Dengan catatan Jerman kalah poin fairplay dari Swedia
8. Jerman tidak lolos grup bila kalah lawan Korsel, dan Meksiko imbang lawan Swedia
9. Jerman tidak lolos grup bila kalah lawan Korsel, dan Swedia menang lawan Meksiko
10.Meksiko lolos juara grup bila menang lawan Swedia, apapun hasil Jerman lawan Korsel
11.Meksiko lolos juara grup bila imbang lawan Swedia, apapun hasil Jerman lawan Korsel
12.Meksiko lolos runner up bila kalah dari Swedia tidak lebih dari dua gol, dan Jerman menang lawan Korsel lebih dari dua gol
13.Meksiko lolos runner up bila kalah dari Swedia, dan Jerman imbang atau kalah dari Korsel
14.Meksiko tidak lolos grup bila kalah dari Swedia lebih dari dua gol, dan Jerman menang berapapun dari Korsel
15.Swedia lolos jadi juara grup bila menang lebih dari satu gol dari Meksiko, dan Jerman imbang atau kalah dari Korsel
16.Swedia lolos runner up grup bila imbang dari Meksiko, dan Jerman kalah dari Korsel
17.Swedia lolos jadi runner up grup bila kalah dari Meksiko, tapi Jerman kalah dari Korsel dengan skor kekalahan lebih besar dari Swedia
18.Swedia tidak lolos dari grup bila kalah lawan Meksiko, dan Jerman imbang atau menang lawan Korsel
19. Swedia tidak lolos grup kalaupun menang lawan Meksiko tapi hanya unggul satu gol. Dan Jerman menang lebih dari satu gol lawan Korsel

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya