Connect with us

Matchday 3, Ini Klasemen, Jadwal, dan Skenario Semua Grup

Piala Dunia makin panas di matchday ketiga

Grup H (Main Kamis, 28 Juni, Pukul 21.00 WIB)

Yuya Osako bersama Keisuke Honda (kiri) dan kapten Makoto Hasebe (kanan) seakan tak percaya timnya menang atas Kolombia (FIFA.com)

Yuya Osako bersama Keisuke Honda (kiri) dan kapten Makoto Hasebe (kanan) seakan tak percaya timnya menang atas Kolombia (FIFA.com)

M    W     D     L     GF     GA     GD     Pts
1. Jepang               2     1       1      0      4        3        +1     4
2. Senegal             2     1       1      0      4        3        +1     4
3. Kolombia          2     1      0      1      4         2        +2     3
4. Polandia (E)    2     0      0      2      1         5         -4     0

Matchday Ketiga
Jepang – Polandia
Senegal – Kolombia

Skenario Grup H
1. Jepang lolos jadi juara grup bila menang lawan Polandia dengan skor lebih besar dari (apabila) kemenangan Senegal lawan Kolombia
2. Jepang lolos jadi juara grup bila menang lawan Polandia, dan Senegal menang lawan Kolombia dengan skor kemenangan sama. Tapi Jepang unggul poin fairplay
2. Jepang lolos jadi juara grup bila menang lawan Polandia, dan Kolombia menang lawan Senegal
3. Jepang lolos jadi juara grup bila menang lawan Polandia, Kolombia imbang lawan Senegal
4. Jepang lolos jadi runner up grup bila menang lawan Polandia, dan Senegal menang lawan Kolombia, tapi Jepang kalah selisih gol atau poin fairplay dengan Senegal
5. Jepang lolos jadi runner up grup bila imbang lawan Polandia, dan Senegal atau Kolombia menang

6. Jepang tidak lolos dari grup bila kalah dari Polandia, dan Senegal kalah dari Kolombia. Dengan catatan skor kekalahan Jepang lebih banyak.
6. Senegal lolos jadi juara grup bila menang lawan Kolombia, dan Jepang menang lawan Polandia. Tapi Senegal unggul selisih gol atau poin fairplay
7. Senegal lolos jadi juara grup bila menang lawan Kolombia, dan Jepang imbang atau kalah dari Polandia
8. Senegal lolos jadi runner grup bila menang lawan Kolombia, dan Jepang menang lawan Polandia. Tapi Senegal kalah selisih gol atau poin fairplay
9. Senegal lolos jadi runner up grup bila imbang lawan Kolombia, dan Jepang menang atau imbang lawan Polandia
10.Senegal lolos jadi runner up grup meski kalah dari Kolombia, asalkan Jepang kalah lebih banyak dari Polandia.

11.Senegal tidak lolos grup bila kalah dari Kolombia, dan Jepang imbang atau menang lawan Polandia
12.Kolombia lolos jadi juara grup bila menang dari Senegal, dan Jepang kalah atau imbang dari Polandia
13.Kolombila lolos jadi runner up grup bila menang dari Senegal, dan Jepang menang dari Polandia
14.Kolombia lolos jadi runner up grup bila imbang lawan Senegal, dan Jepang kalah dari Polandia
15.Kolombia tidak lolos grup bila kalah dari Senegal, apapun hasil Jepang lawan Polandia

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya