Membedah iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X
California – Kejutan demi kejutan kembali dihadirkan iPhone. Saat ini, iPhone telah meluncurkan tiga varian terbaru lengkap dengan sejumlah inovasinya. Ketiganya adalah iPhone 8, iPhone 8 plus, dan iPhone X.
Untuk iPhone 8 dan 8 plus memang dikembangkan dari model sebelumnya, iPhone 7, yang baru dirilis tahun lalu. Selain peningkatan pada kamera dan prosesornya, iPhone 8 dan 8 plus juga memiliki inovasi baru dengan adanya fitur pengisian daya nirkabel atau tanpa kabel.
Sedangkan untuk iPhone X, disebut-sebut sebagai puncak pengembangan raksasa teknologi asal California itu. Lihat saja, tampilan layarnya penuh dari ujung ke ujung. iPhone X juga menjadi gawai pertama yang menggunakan layar OLED. Namun perubahan paling top tentunya adalah tidak adanya tombol “home“, dengan tujuan menonjolkan fasilitas baru Face ID.
Ya, fitur Face ID inilah yang memungkinkan pengguna iPhone X membuka kunci layar gawai hanya dengan memindai wajah. Sehingga penggunanya tak perlu lagi menyentuh tombol apapun seperti fasilitas Touch ID, ataupun membuka kunci layar dengan sidik jari pengguna. Kelebihan inilah yang membuat orang harus rela merogoh kocek lebih dalam untuk memiliki iPhone X. Pada 12 September lalu, gawai ini dipatok termurahnya Rp14-20 jutaan. Tertarik?
Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui dulu sebelum memilih. Berikut ulasan yang dikutip dari the Verge, belum lama ini.
iPhone 8
Kelebihan:
– iPhone 8 adalah iPhone pertama yang memiliki fasilitas isi daya nirkabel. Fitur ini menjadi kelebihannya karena beberapa tempat dan mobil juga sudah menyediakan fasilitas isi daya nirkabel.
– Tampilan bodi belakang dari kaca, bukan aluminium.
– dibekali dengan prosesor bionik A11 seperti iPhone X.
– Chip tercepat yang Apple letakkan ke dalam sebuah iPhone.
– Gerakan lebih optimal dan teratur sehingga penggunaan fitur augmented reality (AR) terasa lebih nyata.
– Kamera 12 megapiksel f/1.8, sensor yang lebih “luas dan cepat” dibanding iPhone 7.
– Bisa merekam video 4K dengan 24, 30, atau 60 FPS dan stabilisasi gambar yang lebih baik.
– Tampilan layar iPhone 8 mendukung fitur Apple True Tone, sehingga warnanya lebih hangat dan tak melukai mata Anda pada situasi cahaya apa pun.
Kekurangan
– Hanya memiliki satu kamera belakang. Jadi, tidak bisa menciptakan mode portrait atau fitur baru portrait lighting, yaitu mengganti pencahayaan subjek foto semau Anda.
– Dengan layar 4,7 inci yang terasa lebih kecil, resolusinya pun lebih rendah, yaitu 1334 x 750 pixel saja. Bagi penikmat YouTube atau Instagram, iPhone 8 mungkin tak terlalu cocok.
– Baterai iPhone 8 berukuran lebih kecil dan memiliki masa daya baterai lebih pendek dari dua iPhone lain.
iphone 8 Plus
Kelebihan
– layar 5,5 inci dengan fitur True Tone. Jadi, efek pencahayaan portrait sudah bisa dilakukan di gawai yang satu ini.
– iPhone 8 plus masih mempertahankan tombol “home” dan fasilitas Touch ID, yang sebenarnya jauh lebih sederhana.
– Daya baterainya paling tahan lama di antara ketiganya.
– Prosesor sama dengan iPhone X
– Kamera utama sama dengan iPhone X
– fasilitas pengisian daya nirkabel
Kekurangan
– Pada dasarnya, embel-embel “plus” dari tiap iPhone hanya memberikan kelebihan pada beberapa sisi. iPhone 8 plus pun tidak terlalu berbeda jauh dibandingkan iPhone 6, 7, atau 8.
– Meski layar 5,5 inci, tetap tidak bisa seapik layar OLED milik iPhone X.
– Harganya yang tanggung membuat Anda harus berpikir dua kali.
iPhone X
Kelebihan
– Secara kasat mata, iPhone X memiliki desain paling menakjubkan dan futuristik karena layar 5,8 inci yang penuh dari ujung ke ujung dan dipercantik bezel stainless steel yang memukau.
– Layar OLED memiliki kontras yang lebih baik dibanding layar iPhone 8 dan 8 plus.
– Bisa membuka kunci gawai hanya dengan wajah Anda. Ini bisa jadi mainan baru bagi penikmat gawai Apple, fitur Face ID.
– Ada fitur Animoji sekaligus fasilitas foto portrait saat swafoto. Jadi muka Anda bisa digantikan dengan ikon emoji yang bergerak mengikuti tubuh serta ekspresi muka Anda. Sekaligus Anda bisa membuat foto bokeh atau latar belakang yang blur sehingga fokus pada satu objek. Belum ada iPhone lain yang bisa.
– Lensa portrait telephoto pada dua kamera iPhone X memiliki aperture yang lebih baik dari iPhone 8 plus, yakni f/2.4 vs f/2.8.
– Dua kamera utamanya sama-sama memiliki kemampuan stabilisasi gambar, sehingga lensa telephoto dapat digunakan pada kondisi cahaya minim. Pada iPhone 8, hanya kamera utama yang memiliki kemampuan tersebut.
Kekurangan
– iPhone termahal
– Tidak ada tombol “home” dan Touch ID. Jadi, Anda harus menyiapkan wajah setiap saat ingin membuka gawai. Alternatifnya adalah gaya lama menggunakan kata kunci.
– Teknologi baru menggunakan gestur tangan untuk berpindah antaraplikasi dan layar utama masih terlihat kaku dan aneh. Mungkin ini masa depan, tetapi saat ini orang akan merasa lebih normal dan aman dengan menggunakan tombol.
– Notch atau sentuhan ke mana saja akan selalu ada pada tiap tampilan layar. Mungkin bisa menganggu kenyamanan menonton video landscape dengan layar penuh.
– Meski sudah diluncurkan, iPhone X belum akan Anda temui hingga November.
Persamaan iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X:
– Prosesor sama: Bionik A11.
– Kamera yang sama: 12 megapixel.
– Kamera swafoto yang sama: 7 megapixel.
– Kemampuan rekam video yang sama: 4k pada 60, 30, dan 24 FPS. Dengan slow motion berkualitas 1080p pada 240 FPS.
– Isi daya nirkabel.
– Kaca yang keras pada bagian tubuh, depan dan belakang.
– Kemampuan tahan air dan debu IP67.
– Kemampuan cahaya maksimal pada layar yang sama.
– Sentuhan tiga dimensi
– Isi daya cepat
– Pilihan memori penyimpanan 64 dan 256 gigabita.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: