Connect with us

Menanti Karyawan JICT Bekerja Kembali

Suasana sepi di pelabuhan bongkar muat PT JICT(foto : liputan6.com)

Jakarta – Di tengah belum terselesaikannya perselisihan masalah tambahan insetif, akan kah para karyawan  PT Jakarta International Container Terminal (JICT), memenuhi imbauan pihak perusahaan yang meminta untuk kembali bekerja alias mengakhiri aksi mogok kerjanya, pada Senin ini (7/8/2017).

Pihak JICT optimis, Senin ini, para pegawainya akan kembali bekerja seperti sedia kala. Wakil Direktur Utama (Wadirut) JICT Riza Erivan mengatakan, untuk membedakan pekerja yang akan kembali bekerja dengan yang masih akan melanjutkan aksi mogok, pihaknya telah menyediakan formulir yang harus ditandatangani.

Isian formulir tersebut, menurut Riza, maksudnya untuk mendapatkan data pegawai yang secara resmi telah menyatakan sikapnya kembali bekerja. Seperti diketahui, ada sekitar 600 pegawai JICT yang sejak 3 Agustus 2017 lalu telah melakukan aksi mogok kerja guna menuntut pembayaran insentif mereka.

“Karyawan yang ingin kerja itu kami sediakan form yang harus ditandatangani itu bisa dia foto kirim whatsapp atau email,” ungkap Riza dalam konferensi persnya, Minggu (6/7/2017).

Sayang, Riza tak merinci lebih jauh perihal penggunaan formulir tersebut. Ia hanya menjelaskan saat ini area perusahaan telah disterilkan, sehingga bagi pegawai yang akan kembali bekerja pada esok hari, bisa langsung menunaikan tugasnya. “Kalau mereka ingin ke kantor kami udah sterilkan area untuk masuk langsung bekerja hari Senin,” ujarnya.

Meski pihaknya telah melayangkan Surat Peringatan SP 1 kepada 541 pekerja, Riza mengaku tidak segan-segan meminta para pegawai untuk berdamai dan menyelesaikan permasalahan ini secara baik-baik. Sehingga mereka bisa kembali bekerja, dan aktivitas bongkar muat pengiriman barang ekspor/impor bisa berjalan seperti sedia kala.

“Kami memang mengeluarkan SP (Surat Peringatan) 1 untuk menghimbau pekerja kembali pekerja, karena kita tahu mogok ini enggak enak kan buat seluruh pihak, maka kami imbau untuk kerja kembali,” terangnya.

Belum  Ada Kepastian

Masalah tambahan insentif yang dituntut karyawan itu sendiri, hingga kini masih belum jelas apakah akan dibayarkan atau tidak. Namun pihak perusahaan memastikan, bahwa bonus karyawan tahun 2016 sudah dibayarkan.  PT JICT menegaskan, pihaknya telah menuntaskan kewajiban berupa pembayaran bonus pegawai sebesar Rp 47 Miliar pada awal Mei 2017 lalu.

Pembayaran bonus dimaksud, menurut Riza, adalah bonus pegawai untuk tahun 2016. Besaran bonus yang dibayarkan JICT diakui Riza sudah sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (SKB) antara manajemen JICT dengan serikat pekerja, yakni 7,8% dari profit perusahaan.

“Kami sampaikan dalam perjanjian kerja bersama, semua aturan disepakati di sana. Mengenai bonus disepakati besarnya 7,8% dari profit before tax, jika dirupiahkan Rp 47 miliar untuk bonus 2016 sudah dibayarkan Mei 2017. Kewajiban perusahaan kepada karyawan sudah ditunaikan sesuai PKB,” ungkap Riza kepada wartawan, di Ambhara Hotel, Jakarta, Minggu (6/7/2017).

Kendati demikian, tuntuan-tuntutan yang dilayangkan serikat pekerja terkait tambahan insentif pekerja di luar bonus, hingga kini masih belum menemukan titik temu.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya