Connect with us

Menguak Sekolah Gratis Berprestasi di Jateng

Lulusan SMK Jateng saat diberi selamat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, lulusan SMK tersebut jadi rebutan berbagai perusahaan(foto : merdeka.com)

Semarang – Meski baru diresmikan pada 2 Juni 2014 lalu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jawa Tengah (Jateng) selain gratis, tapi juga sudah mengukir berbagi prestasi. Di antaranya adalah peringkat 1 Ujian Nasional kategori SMK Negeri se-Jateng, peraih nilai 100 pada UN Matematika sebanyak tujuh siswa, Juara I Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN) Kimia tingkat Jateng, dan Juara I Nasional Lomba Kewirausahaan BMC di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

“Lulusan terbaik meraih nilai UN 94,2. Sebanyak 42 persen lulusan dapat terserap industri/ usaha, sekitar lima persen ingin melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Tentunya, peluang kerja langsung tersebut dapat penghasilan membantu ekonomi keluarga,” ungkap Wakil Kepala Humas SMK Negeri Jateng, Tengah Suyoto, Selasa (7/11/2017).

Sekolah seperti ini baru ada tiga sekolah, di era Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yakni di Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Purbalingga. Ketika lulusan siswa SMK lain kebingungan mencari kerja, para siswa SMK Negeri Jateng ini justru bingung memutuskan tawaran perusahaan yang datang.

Pada wisuda lulusan pertama 17 Juni lalu, perwakilan belasan perusahan ikut hadir dan langsung menawarkan pekerjaan. Di antaranya adalah jajaran direksi PT Hitachi, PT Astra, PT Komatsu, sejumlah perusahaan garmen, perusahaan suku cadang alat berat, dan pimpinan BUMD di Jateng. Alhasil, resepsi wisuda itu malah mirip ajang bursa kerja. Kini SMK Jateng ini laris jadi lokasi studi banding sejumlah daerah di Indonesia yang ingin mendirikan sekolah serupa.

“Kami memastikan seluruh lulusan pertama tahun ini sudah mendapatkan pekerjaan. Yang kuliah juga banyak dan semuanya beasiswa ada di UGM, Polines, Unnes, STAN dan STEM Akamigas Cepu,” tutur Suyoto.

Produk-produk bermutu tinggi dihasilkan di sekolah ini, yang membuktikan bahwa siswa dari keluarga miskin pun mampu bersaing jika mendapat akses pendidikan yang setara. Pada saat pendaftaran, para guru melakukan verifikasi dengan kunjungan langsung ke rumah siswa. Hal ini dilakukan untuk memastikan siwa benar-benar dari keluarga tidak mampu.

SMK Negeri Jateng memiliki tujuh program studi keahlian, yakni lima program studi di Semarang dan dua di Pati. Lima program tersebut adalah Teknik Bangunan, Teknik Elektronika, Teknik Ketenagalistrikan, Teknik Mesin dan Teknik Otomotif sedangkan dua yang di Pati yakni Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan Teknik Otomotif.

Nyong Syarief

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya