Connect with us

Menpora Anugerahkan Penghargaan Kepada 286 Legenda Olahraga Indonesia

Menpora Anugerahkan Penghargaan Kepada 286 Legenda Olahraga Indonesia(@kemenpora_ri)

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan penghargaan kepada 286 legenda olahraga, para olahragawan berprestasi yang telah menorehkan catatan prestasi membanggakan bagi Indonesia dalam berbagai event Internasional dan juga multievent dari level SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade. Anugerah bagi para legenda olahraga ini diberikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, Rabu (13/12/2017) malam.

“Inilah bentuk komitmen kuat Pemerintah di era Presiden Jokowi saat ini yang lebih peduli dan berpihak pada nasib dan masa depan atlet” ucap Menpora mengawali sambutannya.

Atas nama pemerintah, Menpora berterima kasih atas prestasi dan dedikasi tinggi yang telah ditorehkan para pejuang-pejuang olahraga yang luar biasa ini, “Semoga apa yang sudah diberikan kepada bangsa dan negara melalui olahraga akan dikenang selamanya dapat menjadi pemicu dan semangat para olahragawan kita saat ini untuk maju dan berprestasi di tingkat dunia,” ucapnya.

Dengan kekuatan fisik dan ketangguhan mental, sebut Imam, sejumlah atlet mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi olahraga. Baik secara indivual maupun beregu, para atlet-atlet ini berhasil membuktikan bahwa sebuah bangsa dari negeri dunia ketiga pun sanggup mengalahkan para raksasa, mampu menaklukkan yang mustahil.

“Dalam urusan olahraga, Indonesia mungkin secara umum masih kalah dibandingkan raksasa-raksasa dunia dan Asia lainnya. Namun bukan berarti kita sama sekali tak punya kebanggaan dalam olahraga. Sepanjang sejarahnya, olahraga berkali-kali menyelamatkan wajah Indonesia, berkali-kali memberikan kebanggaan di saat-saat krusial,” ucapnya lagi.

Lebih jauh Imam meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mengisi memori kolektif bangsa dengan epos-epos kebanggaan nasional yang salah satunya berupa kemenangan gemilang di lapangan olahraga, “Karena hanya dengan itulah cerita klasik perjuangan di masa revolusi fisik terus menerus diperbaharui dengan epos-epos baru, perjuangan-perjuangan baru, juga pejuang-pejuang baru. Atlet Indonesia adalah mercusuar Indonesia, merekalah bukti bahwa tak ada yang musykil dalam olahraga. Mereka adalah pejuang. Mereka adalah pahlawan. Ya, Pahlawan Olahraga,” tegas Menpora

Pada kesempatan ini bentuk apresiasi yang diberikan selain berupa piagam penghargaan, juga uang senilai Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah). Imam mengatakan bahwa penghargaan ini mungkin tidak sebanding dengan perjuangan masa lalu, namun ia juga meminta jumlah ini tidak dibandingkan dengan penghargaan yang diberikan oleh pemerintah di era sekarang.

“Inilah bentuk apresiasi kepada para pahlawan olahraga sekaligus memberikan spirit pantang menyerah bagi olahragawan-olahragawan yang masih aktif terlebih bagi atlet yang akan berjuang di Asian Games dan Asian Para Games 2018 mendatang, agar bisa menorehkan sejarah seperti pendahulu-pendahulunya,” pintanya kepada para atlet.

Sejumlah legenda yang menerima penghargaan ini antara lain, Mardi Lestari, Supriyati Sutono, Ade Rai, Rudi Hartono, Christian Hadinata, Lim Swie King, Verawaty Fajrin, Icuk Sugiarto, Alan Budikusuma, Edi Manopo, Hengky Lasut, Feri Pantau, Nur Fitriyana, Lilis Handayani, Elfira Nasution, Jonathan Sianturi, Yayuk Basuki, Yohanes Auri, Robi Darwis, Oka Sulaksana, Yustedjo Tarik, dan atlet atlet legenda olahraga lainnya yang berasal dari 26 cabang olahraga yaitu: Anggar (3), Atletik (12), Angkat Besi (6), Bina Raga (2), Bulutangkis (44), Balap Sepeda (5), Basket (4), Bridge (7), Catur (2), Dayung (17), Judo (12), Karate (8), Menembak (3), Pencak Silat (21), Panahan (4), Renang (7), Sepakbola (54), Selancar (1), Senam (4), Sepak Takraw (2), Tenis (11), Tenis Meja (11), Tinju (6), Voli (36), Paralimpik (2) dan Pebalap (2).

 

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya