Connect with us

Merancang Antena Terkecil di Dunia

Nian Sun(foto : northeastern.edu)

Boston – Semakin kecil bagi perangkat elektronik, adalah semakin baik. Kecil itu, lebih praktis dan efisien. Begitu juga yang kini berlaku di dunia sistem komunikasi nirkabel portabel. Telepon seluler (Ponsel), dan elektronik implan telah menyusut seiring berjalannya waktu, yang membuat mereka lebih berguna dalam banyak kasus. Tapi komponen penting dari perangkat ini – antena – tidak sesuai. Para pakar, hingga saat ini belum bisa membuat antenna yang jauh lebih kecil.

Seperti dikutip di Jurnal Nature Communication, Selasa (29/8/2017), Nian Sun, profesor teknik kelistrikan dan komputer di Northeastern University, dan koleganya mendeskripsikan pendekatan baru untuk merancang antena. “Penemuan ini, memungkinkan para periset membuat antena yang seribu kali lebih kecil dari antena yang ada saat ini,” kata Sun.

Menurut Sun, banyak orang telah berusaha keras untuk mengurangi ukuran antena. “Ini merupakan tantangan terbuka bagi seluruh masyarakat,” katanya.

Karena itu, lanjut Sun. pihaknya melihat masalah ini dan berpikir, “Mengapa kita tidak menggunakan mekanisme baru?'”

Antena tradisional, selama ini dibangun untuk menerima dan mentransmisikan gelombang elektromagnetik, yang berjalan cepat sampai kecepatan cahaya. Tapi gelombang elektromagnetik, memiliki panjang gelombang yang relatif panjang. Itu berarti antena harus menjaga ukuran tertentu agar bisa bekerja efisien dengan radiasi elektromagnetik.

Alih-alih merancang antena pada resonansi gelombang elektromagnetik – maka mereka menerima dan mentransmisikan gelombang elektromagnetik – para periset merancang antena untuk resonansi akustik. Gelombang resonansi akustik kira-kira 10 ribu kali – lebih kecil dari gelombang elektromagnetik. Ini berarti, bias dibuat antena yang satu atau dua kali lipat lebih kecil dari antena paling kompak yang ada saat ini.

Karena resonansi akustik dan gelombang elektromagnetik memiliki frekuensi yang sama, antena baru masih akan berfungsi untuk telepon seluler dan perangkat komunikasi nirkabel lainnya. Dan mereka akan memberikan penyampaian informasi seketika yang sama.

Sebenarnya, peneliti menemukan antena mereka tampil lebih baik daripada jenis tradisional. Yaitu, antena mungil yang memiliki implikasi besar, terutama untuk perangkat Internet of Things (IoT), dan di bidang biomedis. Sebagai contoh, Sun mengatakan, bahwa teknologinya dapat menghasilkan perangkat bioinjectible, bioimplantable, atau bahkan bioinjestible yang lebih baik yang memantau kesehatan.

Salah satu aplikasi yang menarik bagi ahli saraf untuk mengeksplorasinya, adalah alat yang bisa merasakan perilaku neuron jauh di dalam otak. Tapi membawa ide ini ke kehidupan telah membingungkan para periset, sampai sekarang.

“Sesuatu yang berukuran milimeter atau bahkan mikrometer dalam ukuran akan membuat implantasi biomedis jauh lebih mudah dicapai, dan kerusakan jaringan akan jauh lebih sedikit,” kata Sun.

Hanya saja, untuk mengaplikasikan ide itu dalam sebuah produk antenna terkecil, masih belum bias diwujudkan. Jadi, paling tidak ide dan rancangan mikronya sudah diketahui, tinggal menunggu bentuk aplikasi antenanya untuk diproduk secara massal.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya