Mobil Terfavorit di GIIAS 2018
Jakarta – Tak terasa sepuluh hari sudah Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 berlangsung. Minggu (12/8) kemarin pun jadi hari terakhir pameran. Lalu, apa saja mobil terfavorit di GIIAS 2018?
Di malam penutupan yang sudah digelar sehari sebelumnya, pihak penyelenggara GIIAS 2018 telah mengumumkan sederet penghargaan untuk mobil terfavorit. Tak cuma itu saja, beberapa anjungan terbaik juga dipilih.
Di antara banyaknya mobil, Suzuki Jimny generasi keempat ternyata menjadi “Special Exhibit Passenger Car” terbaik. Mobil gahar penakluk segala medan ini menjadi pusat perhatian pengunjung selama pameran.
Baca Juga:
- Intip Machonya Suzuki Jimny, si Raja 4WD
- Hadiri Pembukaan Pameran GIIAS 2018, Jokowi: Teknologi Bisa Ubah Definisi Mobil
- Ini Perubahan Total All New Brio, Paling Mengejutkan Bagian Belakangnya
Suzuki Jimny yang konon katanya sudah dipesan banyak jenderal-jenderal, mengungguli BMW i8 dan Mitsubishi E Evolution. Dua mobil belakangan juga jadi magnet perhatian publik.
Sementara untuk kategori “Favorite Passenger Car”, jatuh kepada Hyundai Santa FE yang baru diluncurkan. Ia menduduki urutan pertama setelah Nissan Terra dan DFSK Glory.
“Kami bersyukur GIIAS tahun ini mencapai capaian yang positif, yaitu terdapat 47 kendaraan baru dan konsep yang diluncurkan di GIIAS 2018,” kata Ketua Penyelenggara GIIAS 2018, Rizwan Alamsjah, Minggu (12/8) lalu.
Rizwan mengatakan dalam pameran tahun ini ada banyak world premiere passenger car dan concept car. Khusus kendaraan konsep, ia mengungkapkan jenis mobil ini jadi primadona tahun ini.
Banyaknya pabrikan yang menawarkan konsep ini cukup menggambarkan bagaimana tren kendaraan masa depan. Hal ini pun, kata Rizwan, sesuai dengan tema GIIAS tahun ini, yakni Beyond Mobility.
Seperti dikatakan tadi, selain mobil, GIIAS 2018 juga memberikan penghargaan pada booth paling menarik. Kehormatan itu jatuh kepada Bridgestone yang memiliki anjungan paling besar.
Adapun pemilihan bermacam kategori terbaik tadi diberikan berdasarkan pilihan 1.500 pengunjung yang telah disurvei sepanjang pameran. Untuk lebih lengkapnya bisa melihat daftar berikut:
Daftar Anjungan dan Mobil Terfavorit di GIIAS 2018
Anjungan terfavorit kategori industri pendukung luas < 150 sqm
1 Bridgestone
2 Tokopedia
3 Protera
Anjungan terfavorit kategori industri pendukung seluas > 150 sqm
1 Astra Financial
2 Laksana
3 GT Radial
Anjungan terfavorit kategori motor
1 Astra Honda Motor
2 Harley Davidson
3 Yamaha
Anjungan terfavorit kategori commercial vehicle
1 Mitsubishi Fuso
2 ISUZU
3 HINO
Anjungan terfavorit kategori premium car
1 Lexus
2 BMW & MINI
3 Mercedes Benz
Anjungan terfavorit kategori luas < 1000 Sqm
1 Mazda
2 Chevrolet
3 Astra Isuzu
Anjungan terfavorit kategori luas 1000 –2000 Sqm
1 Daihatsu
2 Suzuki
3 Wuling
Anjungan terfavorit kategori luas > 2000 Sqm
1 Toyota
2 Honda
3 Mitsubishi Motors
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: