Connect with us

Muhasabah Kebangsaan: Obral Surga dengan Teologi Kebencian

Penulis:
Al-Zastrouw Ngatawi
Ketua PP Lesbumi
Teologi Kebencian

Hari-hari ini kita melihat surga seolah-olah diobral, dijajakan dengan cara-cara yang tidak manusiawi dan miskin adab. Di tempat-tempat ibadah, di majlis taklim, di kampus-kampus, di lapangan bahkan di jalan-jalan surga ditawarkan dengan hasutan yang penuh kebencian dan kemarahan. Mulai dengan cara teriak di mimbar sampai bisik-bisik di balik dinding liqa’ dan kamar batin yang senyap.

Berbeda dengan para ulama dahulu yang menawarkan surga dengan cara santun, simpatik, penuh hikmah dan akhlakul karimah. Memandang ummat dan sesama manusia dengan tatapan mata penuh kasih (yandhuru ummah bil aini rahmah). Sehingga membuat wajah Islam menjadi sangat simpatik dan menarik. Pancaran keindahan surga bisa dirasakan siapa saja saat masih di dunia. Sebagaimana tercermin dalam kehidupan sosial yang damai, tentram, bahagia dan welas asih pada sesama.

Kini cara-cara menawarkan sorga dengan akhlakul karimah seperti itu sudah hampir hilang. Tak perlu lama-lama mengaji pada para kyai. Tak perlu menunggu ajal menjemput. Surga bisa dimonopoli dan diperoleh dengan jalan pintas melakukan bom bunuh diri. Kapling surga seolah bisa dibeli dengan semangat membenci. Semakin membenci dan menista kelompok yang berbeda, maka pintu surga akan semakin terbuka lebar dan terlihat nyata. Demi mendapat surga secara cepat dan instan mereka harus memandang manusia yang berbeda keyakinan dengan rasa marah dan benci (yandhuru ummah bil aini ghadlab).

Cara-cara inilah yang membuat manusia menjadi gelap mata dan gelap pikir. Bukan hanya membenci, memfitnah dan caci maki, demi secepatnya mendapat surga, mereka tega mengorbankan nyawa siapa saja, termasuk nyawa keluarga bahkan nyawanya sendiri. Di sini surga seolah hanya ditukar dengan nyawa dan sikap membenci pada kaum kafir yaitu kelompok lain yg berbeda dengan keyakinannya. Amal shalih yang berarti berbuat baik pada sesama, beribadah pada Tuhan dengan menjaga perdamaian dan menciptakan tata kehidupan yang lebih baik tidak lagi diperlukan. Selain dianggap bisa merusak kemurnian Islam, sikap tersebut juga dianggap bisa mengurangi semangat perjuangan membela Islam.

Baca Juga: Muhasabah Kebangsaan: Untuk Para Penebar Kebencian dan Kekerasan

  • Halaman :
  • 1
  • 2
  • 3
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya