Panaskan Semangat Asian Games, Presiden Main Basket dengan Atlet Pelajar
Bogor – Presiden Joko Widodo pagi ini meluangkan waktu berolahraga basket bersama para atlet pelajar peserta Dream Basketball League (DBL).
Mengenakan jaket merah bertema Asian Games, ia bermain di halaman belakang Istana Bogor, Sabtu (12/5).
Presiden bergabung dengan para atlet pelajar sejak pukul 07.40 WIB. Bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, ia menyalami para atlet DBL.
Jokowi bergabung dalam tim Merah yang meliputi Menteri Pemuda dan Olahraga dan atlet DBL. Mereka melawan Tim Putih yang mencakup Pramono Anung dan pendiri DBL Azrul Ananda serta atlet lainnya.
Pertandingan berlangsung sekitar lima menit dan dipimpin wasit nasional yang pernah memimpin pertandingan NBA, Harja Jaladri. Game berakhir dengan kekalahan Tim Merah pimpinan Presiden.
Pramono Anung yang memimpin Tim Putih terus menekan Tim Merah sejak awal. Mereka berhasil mengumpulkan poin hingga unggul 18 melawan 2 pada akhir pertandingan.
Selama pertandingan, Pramono sukses melakukan lemparan tiga angka di awal pertandingan. Sementara Presiden dan Menpora kerap gagal memasukan bola ke dalam jaring.
“Saya terakhir pegang bola basket 37 tahun lalu, waktu mahasiswa, setelah itu langsung suruh main, yang enggak benar ini yang nyuruh, apalagi main sama atlet DBL,” kata Presiden bercanda.
Baca Juga: Presiden Ingin Promosi Intensif untuk Asian Games
Terlepas dari itu, sang Kepala Negara mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan bagian dari promosi Asian Games ke-18 di Jakarta-Palembang.
“Sebelum Agustus ini urusannya olehraga terus, biar hangat, sehingga masyarakat tahu kita punya perhelatan besar Asian Games,” katanya.
Pentingnya Kompetisi Sejak Dini
Presiden mendorong penyelenggaraan kompetisi bola basket berjenjang bagi pelajar. Ia juga berharap kompetisi DBL yang sudah berjalan di berbagai kota di Indonesia bisa menghasilkan atlet-atlet andal.
Tentu saja semuanya nanti demi memperkuat tim nasional.
“Kompetisi harus dimuai dari usia muda, sejak dini. Jenjangnya seperti itu, dari pelajar, naik lagi mahasiswa, terus dewasa. Kompetisi itu harus dimulai dari bawah, semakin bantak kompetisi akan semakin akan semakin baik,” katanya terengah-engah.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: