Connect with us

Partai Nasdem Ingin Ridwan Kamil Fokus Benahi Jabar, Bukan Jadi Kader partai

Jakarta – Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa, ingin Ridwan Kamil atau Emil, untuk fokus membenahi Jabar jika kelak terpilih sebagai Gubernur Jabar. Menurut Saan, Partai NasDem selaku pengusung Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jabar menginginkan Wali Kota Bandung itu tidak menjadi kader partai. “Ketika Nasdem mendukung dari awal 19 Maret (2017) lalu, kita sudah sampaikan kalau Kang Emil harus jadi milik semua parpol, tidak boleh menjadi kader partai apapun, termasuk Partai Nasdem,” tegas Saan, Sabtu (11/11/2017).

Selain itu Saan juga meminta partainya yang mendukung Emil tak harus mematok menjadi kadernya, apalagi sebagai syarat dukungan yang akan diberikan. Saan menilai hal itu pun bertentangan dengan komitmen yang selama ini dipelihara Emil.

Saan mengatakan komitmen Emil harus dihormati seluruh parpol pengusung. Apalagi dengan luas wilayahnya yang besar dan penduduknya yang padat serta banyaknya masalah yang dihadapi, Jabar membutuhkan sosok gubernur yang mampu membenahi berbagai bidang. “Kita ingin Kang Emil tidak terbebani kepentingan-kepentingan politik. Kita ingin Kang Emil terbebas dari kepentingan parpol dalam rangka memimpin Jabar,” tegasnya.

Lebih lanjut Saan menjelaskan sebagai parpol yang paling awal mengusung Emil sebagai cagub Jabar, NasDem juga menyerahkan sepenuhnya penentuan sosok cawagub Jabar kepada Emil. Sebab, pihaknya tak menghendaki Emil pecah kongsi dengan wakilnya jika nanti memenangi Pilgub Jabar 2018. “Karena ke depan, yang akan menjalani adalah Kang Emil dan wakilnya itu. Kalau misalnya kita paksakan, tetapi Kang Emil-nya tidak cocok, kan nanti jadi problem,” tandasnya.

Sedangkan menanggapi nama-nama kandidat cawagub Jabar pendamping Emil yang bermunculan, Saan menekankan, hal itu baru sebatas usulan dari masing-masing parpol pengusung Emil. “Bukan sesuatu yang harus (mutlak). Usulan-usulan itu akan menjadi alternatif-alternatif yang akan dipilih oleh Kang Emil,” ujarnya.

 

Ping.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya