Connect with us

Menyikapi Potensi Pasar Tradisional Jadi Objek Wisata

Pasar Tradisional Jadi Objek Wisata
Ilustrasi Pasar Tradisional

Magelang – Selalu ada yang menarik di Indonesia. Bahkan dari rumah adat sampai pasar tradisional jadi objek wisata. Hal inilah yang membuat banyak turis mancanegara memilih Indonesia sebagai destinasi liburannya.

Ya, di Indonesia, yang begitu memiliki kekayaan budaya, pasar tradisional kerap jadi sasaran wisatawan. Sebab di situlah mereka bisa menemukan segala jenis barang dan makanan khas daerah.

Jadi pasar tradisional kini sudah tak sekedar menjadi tempat bertransaksi dagang, atau tempat untuk membeli kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan keunikan dan karakter khas yang dimiliki, pasar tradisional jadi objek wisata.

Baca Juga:

Hanya saja hal ini kerap tak disadari masyarakat di daerah. Maraknya perkembangan pasar modern justru meninggalkan pasar tradisional.

Hal ini menjadi perhatian Ketua Dewan Pembina Yayasan Danamon Peduli Bayu Krisnamurti yang meluncurkan program pasar sejahtera dan Festival Pasar Rakyat (FPR) Magelang 2018 di Pasar Rejowinangun, Minggu (26/8).

“Transaksi yang berlangsung di pasar, jangan lagi semata-mata dipandang dari nilai nominal dan keuntungan yang didapat. Nilai dari pengalaman, keunikan bertransaksi yang ada di masing-masing pasar, harus pula diperhatikan karena hal semacam itu menarik untuk dijual sebagai daya tarik wisata,” katanya.

Menurut Bayu, setiap pasar justru memiliki keunikan dan karakteristik berbeda, sesuai dengan adat budaya masyarakat setempat. Dan setiap daerah memilikinya.

Maka dari itu ia mengapresiasi pemerintah Joko Widodo yang mendorong perbaikan pasar-pasar tradisional. Karena itu pula Yayasan Danamon Peduli sejak 2015 intens melakukan mendampingi, membantu upaya pengembangan pasar-pasar tradisional.

Di Pasar Rejowinangun, Yayasan Danamon Peduli bersama dengan Pemerintah Kota Magelang dan Forum Komunitas Seni Budaya Magelang bersama-sama meluncurkan program pasar sejahtera dan FPR. FPR dimaksudkan sebagai upaya promosi, untuk menguatkan nilai pasar tradisional di kalangan masyarakat.

Ketua Panitia FPR 2018, Andritopo Senjoyo, mengatakan, pasar tradisional harus terus dijaga keberadaannya, karena di dalamnya terkandung nilai-nilai kearifan lokal yang di masa sekarang tidak mungkin ditemui dalam transaksi penjualan online.

“Seorang pedagang pasar tradisional rela menutup kiosnya sehari untuk berkunjung, melayat pelanggan atau kenalannya yang meninggal dunia. Hal ini tidak dilakukan oleh pelaku usaha online shop yang kerap hanya mengungkapkan duka citanya melalui ucapan di mesin cetak atau smartphone,” ujarnya.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya