Pelajari Ulat Bulu Beracun yang Heboh di Media Sosial
Jakarta – Heboh soal ulat bulu beracun dan mematikan rupanya cukup menarik perhatian masyarakat. Keresahan timbul saat penemuan ulat bulu yang racunnya sangat mematikan beredar di media sosial.
Namun, sejauh ini, berdasarkan penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) belum menemukan adanya ulat bulu yang memiliki racun mematikan. Bila pun ada, kasus tersebut disertai alergi. Pernyataan tersebut diungkapkan Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI Hari Sutrisno di kantornya, Jumat (15/12).
Ulat bulu beracun, secara sederhana, merupakan ulat yang minimal mempunyai satu atau lebih kelenjar racun, mekanisme ekskresi, serta alat untuk menginjeksi racun. Menurut Hari, secara garis besar ada dua kelompok, yakni ulat beracun pasif dan aktif.
Ulat beracun pasif memiliki kelenjar dan saluran racun. Namun, tidak memiliki alat untuk menyuntikkan venom (kelenjar racun). “Sedangkan kelompok yang beracun aktif, selain mempunyai kelenjar racun juga dilengkapi alat untuk memasukkan racun ke tubuh lawan/binatang lain, misalnya ulat Limacodidae,” terang Hari, Jumat (15/12) kemarin.
Peneliti LIPI sejak 1994 ini lantas menjelaskan soal beberapa macam bulu atau duri pada ulat beracun.
1. Bulu-bulu normal
Biasanya bulu-bulu pada ulat Noctuidae dan Arctiidae. Bulu ulat ini halus dan mudah putus ujungnya. Sehingga akan mudah masuk ke dalam kulit manusia bila terjadi kontak langsung.
2. Struktur khusus pada ujung bulu
Biasanya bulu-bulu pada ulat Lasiocampidae. Bulu-bulunya biasanya menempel lekat pada tubuh larvae.
Bulunya agak tebal berbeda dalam ukuran panjangnya dan pangkal yang tumpul dan menebal. Ujung yang tajam menunjukan struktur menyerupai mata gergaji. Bila ulat bulu beracun satu ini mengenai kulit manusia akan menyebabkan iritasi.
3. Bulu ulat dengan dasar lancip
Biasanya bulu-bulu pada ulat Lymantriidae. Contohnya seperti serangan ulat bulu di Probolinggo, Jawa Timur di 2011.
4. Duri beracun
Tipe duri beracun yang dimiliki kelompok Limacodidae berbeda dengan jenis yang lain. Duri ulat ini memiliki ukuran panjang dan lebar dibanding bulu di ketiga jenis sebelumnya. Lalu, ujung duri sangat lancip dan tajam.
“Duri racun ini bekerja menyerupai jarum suntik. Ulat jenis ini akan menyuntikan durinya yang berbisa ke dalam organisme yang menyentuhnya atau mengganggunya dengan cara kontak langsung,” jelas Hari.
Biasanya sengatan panas, kata Hari, bakal hilang dalam 3-4 jam. Salah satu cara mengatasinya dengang mengompres menggunakan air es. Bila kondisi tubuh memburuk bisa mengonsumsi antihistamin. Namun, jika amat mengganggu sebaiknya segera ke dokter.
Ya, kejadian luar biasa (KLB) ulat bulu beracun memang pernah menyerang masyarakat di Probolinggo, 2011 lalu. Jenis ulat bulu tersebut seperti sudah disebutkan di atas adalah ulat Lymantriidae.
“Mereka bermigrasi ke permukiman warga karena kawasan hutan di lereng gunung Bromo tertutup abu vulkanik,” katanya. Sebelumnya, beredar informasi di masyarakat melalui media sosial (medsos) bahwa ada sejenis binatang ulat bulu yang mematikan. Bila digigit atau kontak langsung dengan binatang itu, maka efeknya dalam waktu empat jam akan menyebabkan kematian.
Ketika kontak langsung dengan ulat bulu beracun, cenderung orang panik. Tanpa disadari, orang kerap melakukan hal-hal yang sebenarnya salah. Tidak mengobati, bahkan efek yang ditimbulkan racun ulat bulu menyebar luas di tubuh.
“Ketika kita terkena racun ulat bulu, jangan sekali-kali mandi atau membasuhnya. Karena itu akan menyebabkan racun menyebar ke seluruh tubuh,” jelasnya.
Hari menyebutkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar terhindar atau kontak langsung dengan ulat beracun. Seperti tidak meletakan baju, handuk, sarung di cabang, ranting pohon yang kemungkinan ada ulat beracun.
“Ketika terpaksa harus dipakai, maka kibaskan dengan kuat, agar ulat bulu keluar,” katanya. Kemudian, tidak bertelanjang dada ketika berada di rerimbunan pohon atau semak ketika sedang beristirahat.
Apabila sudah tergigit atau kontak langsung dengan ulat beracun, maka segera lakukan penanganan awal. Penanganan bagi orang yang mengalami sengatan bulu ulat yaitu dengan cara mengompres dengan larutan alkaline, ammonia cair, dan bicarbonate soda, serta cream mengandung antihistaminic.
“Pada keadaan yang sangat serius penggunaan secara oral dengan antihistamine, 10 persen calsium gluconate diberikan secara intravena juga sangat membantu dan sebaiknya segera hubungi dokter,” tegasnya kembali.
Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: