Connect with us

Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut Siap Dikembangkan di Indonesia

Menteri ESDM Ignasius Jonan menyepakati pembangunan 53 pembangkit listrik EBT(foto : sebarr.com)

Jakarta – Energi Baru Terbarukan (EBT), kini menjadi fokus pemerintah untuk pengembangan sumber pembangkit tenaga  listrik. Maklum saja, EBT sebagai sumber tenaga listrik, biayanya murah dan kompetitif serta terjangkau bagi masyarakat. Kini seiring berkembangnya teknologi, efisiensi menghasilkan tenaga listrik yang bersumber dari EBT adalah sebuah keniscayaan.

Hal ini, terungkap saat Delegasi Indonesia yang dipimpin Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana melakukan kunjungan lapangan ke salah satu perusahaan, yang mengembangkan energi arus laut, yaitu Naval Energies, di Cherbourg, Prancis.

Energi arus laut, yang dikembangkan Naval Energies, menurut Rida, memiliki teknologi turbin sederhana, yaitu hanya memiliki satu bagian yang bergerak menggunakan air laut sebagai pelumas. “Dengan teknologi ini, biaya operasi dan pemeliharaan lebih rendah dibandingkan menggunakan teknologi propeller,” kata Rida dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (10/11).

Dengan menggunakan OpenHydro Open-Centre Turbine yang memiliki diameter 16 meter dan kecepatan arus sebesar 2-5 meter per detik, menurut Rida, akan didapatkan listrik sebesar 2 megawatt (MW).

Dalam pengembangannya, turbin dapat dirangkai secara paralel untuk mendapatkan kapasitas optimal. “Sebagai negara kepulauan, Indonesia mempunyai topografi yang ideal untuk mengembangkan energi dari arus laut. Selat antara dua pulau menghasilkan potensi energi yang cukup besar,” ujar Rida.

PT Arus Indonesia Raya (AIR), perusahaan yang memiliki kerja sama dengan Naval Energies dalam mengembangkan industri turbin arus laut, telah melakukan studi di beberapa lokasi di Indonesia. Terdapat beberapa wilayah yang cocok apabila dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL). Dari hasil studi yang dilakukan di 10 titik lokasi, diperoleh potensi listrik yang dapat dihasilkan dari arus laut Indonesia mencapai hampir 1,4 GW.

Rida menyambut baik rencana Naval Energies dan PT AIR untuk mengembangkan industri energi arus laut di Indonesia, dengan tetap memperhatikan peraturan di Indonesia. Menurut Rida, teknologi ini dapat menjadi salah satu pilihan dalam pengembangan energi arus laut di Indonesia untuk pencapaian target bauran dari energi terbarukan 23 persen di tahun 2025.

Seperti diketahui, sebelumnya terkait PLTAL, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyampaikan, saat ini telah ada investor dari Belanda yang akan membangun PLTAL berkapasitas 20 MW di Selat Larantuka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan harga US$ 7,18 cent per kWh.

53 Pembangkit EBT

Hingga saat ini, Kementerian ESDM sudah menandatangani 53 permohonan pembangunan pembangkit listrik EBT. Penandatanganannya, dilakukan awal Agustus lalu, di Jakarta. Termasuk di dalamnya soal besaran harga jual listriknya. “Ya kalo nggak sepakat, masa tanda tangan?” tutur Jonan.

Persetujuan harga pembelian tenaga listrik pembangkit EBT skala kecil, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro (PLTM), Pembangkit Tenaga Listrik Biomassa (PLTBm), dan Pembangkit Listrik Biogas (PLTBg) dengan kapasitas semua kurang dari 10 MW, serta PLTS. Pembelian tenaga listrik dari pembangkit EBT skala kecil, dilakukan dengan masa kontrak 25 (dua puluh lima) tahun sejak commercial operation date (COD) dan skema build, own, operate and transfer (BOOT), dengan rincian:

a). Sebanyak 20 tahun periode dengan ketentuan apabila penjual tidak mampu menyediakan tenaga listrik sesuai yang diperjanjikan maka penjual dikenakan denda (deliver or pay) dan penjual mendapatkan pembayaran sejumlah tenanga listrik yang dijual/diserahkan sesuai yang diperjanjikan (take or pay).

b). Sebanyak lima tahun dengan ketentuan pembeli membayar tenaga listrik hanya sejumlah yang dibutuhkan (take and pay).

Adanya penandatanganan jual beli listrik dari pembangkit EBT ini, menjadi salah satu bukti bahwa subsektor EBTKE masih diminati investor. “Nah, ini kami ingin buktikan juga ke pasar. Ya, ini buktinya oke,” demikian Jonan.

Penandatangan jual beli listrik tersebut, sebagai implementasi Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2017

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya