Pemerintah Inginkan Indonesia Jadi Eksportir Terbesar Ikan Hias Dunia
Jakarta – Kekayaan ikan hias yang dimiliki Indonesia bisa membuat bangsa ini menjadi pemasok terbesar ikan hias di pasar dunia. Bahkan kehadiran ikan hias Indonesia di tengah perdagangan ikan hias internasional bisa dimanfaatkan menjadi salah satu penyumbang devisa bagi negara.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Sumber Daya dan Jasa Kementerian Koordinator Kemaritima (Kemenko Kemaritiman) Agung Kuswandono dalam acara Simposium Nasional Pembangunan Industri Ikan Hias. Dia bersyukur atas terselenggaranya kegiatan itu Simposium Nasional Industri Ikan Hias itu.
“Alhamdulillah akhirnya tercapai juga cita-cita kami untuk mengadakan Simposium membahas tentang ikan hias Nasional Indonesia,” ungkap Agung dalam siaran pers yang diterima Fakta News, Jumat, (01/12).
Menurut Agung, selama ini sentuhan pemerintah di bidang ikan hias relative kecil, karena hanya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saja yang mengurusi hal tersebut. Menurutnya, mengurusi industri ikan hias bukan sekedar mengurusi ikan hiasnya, karena ikan hias ini sudah bersifat internasional, maka industrinya harus bener-bener di urusi dengan skala internasional pula.
“Kita mengurusi ikan hiasnya, kita urusi nelayan penangkapnya, kita urusi pembudidayaannya, kita urusi transportasinya, karena ikan hias rawan mati dan mengangkutnya harus dengan metode khusus dan tidak bisa lama-lama,” tandas Agung.
Dia menjelaskan, jenis ikan hias Indonesia sendiri dapat dilihat dari keragaman jenis ikan-ikan yang mendiami perairannya. Perairan tawar Indonesia dihuni oleh sedikitnya 1.248 jenis ikan, 243 jenis diantaranya merupakan spesies endemik dan 122 jenis udang hias. Sedangkan di perairan laut Indonesia, terdapat sekitar 3.476 jenis ikan. Pemanfaatan potensi ikan hias tersebut, tentunya dapat memberikan kontribusi nyata apabila dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan masyarakat.
Keanekaragaman ikan hias Indonesia menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara eksportir ikan hias dunia. Potensi pasar dan trend produksi ikan hias Indonesia memiliki prospek yang cukup menjanjikan jika ditinjau secara ekonomi. Pada tahun 2015 kontribusi Indonesia untuk nilai ekspor ikan hias air laut menduduki posisi ke 3 dunia, dengan nilai mencapai sekitar 5,43 Juta US $. Sementara nilai ekspor ikan hias air tawar menduduki posisi ke 5 besar dunia, dengan nilai mencapai 14,16 Juta US $.
Hal ini didukung juga dengan tersebarnya wilayah sentra produksi ikan hias Indonesia di 18 Provinsi di seluruh Indonesia. Potensi lainnya terlihat dari trendproduksi ikan hias yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015 produksi ikan hias sekitar 1,31 milyar ekor dan diharapkan menjadi 2,5 miliar ekor pada tahun 2019. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2007 – 2016), Indonesia terus bersaing dengan Singapura, Spanyol, Jepang, Ceko, Thailand dan Malaysia untuk menguasai pasar ikan hias dunia.
Untuk itu, Agung berpendapat pentingnya mengumpulkan semua pakar dan pelaku ikan hias serta lebaga pemerintah untuk menggelar simposium dalam rangka membuka wawasan tentang budidaya ikan hias untuk menjadikan Indonesia sebagai eksportir sekaligus produsen ikan hias nomor 1 di dunia.
Harus Ada Keberanian
Mantan Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan ini mengatakan, sumberdaya alam Indonesia sangat luar biasa. Indonesia mempunyai lebih dari 17 ribu pulau yang di kelilingi oleh laut dan 2/3 – nya itu merupakan wilayah teritiro. Apalagi, wilayah Indonesia berada di daerah tropis di lingkar katulistiwa.
“Kalau bicara ikan hias, maka iklim tropis tempatnya ada di Indonesia, itu the bestnya yang saya sampaikan dulu. Tetapi sedihnya, mengapa ikan hias kita ada di negara lain?,” ibuhnya.
Ikan hias yang dibeli dari Indonesia memang dengah harga yang relative tinggi. Namun setelah sampai ketangan pembeli seperti Singapura, akan dijual lagi dengan harga mencapai 40 kali lipat. Untuk itu, dengan memanfaatkan sektor ini lanjut Agung, kita bisa menciptakan lapangan kerja yang baru dan bisa menurunkan angka kemiskinan.
“Caranya kita harus inovatif sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi. Jangan berpikir biasa biasa saja, tetapi harus ada terobosan,” pungkas Agung.
Lebih lanjut, Agung menghimbau kepada seluruh jajaran pemeritah pusat, daerah, jajaran penddikan, sekolah-sekolah, legislatif pusat dan daerah, lembaga-lembaga non departemen, swasta atau organisasi untuk bisa memasang aquarium di kantornya masing-masing.
“Bayangkan berapa juta aquarium yang akan tercipta dengan himbawaan out of the box. Artinya industry ikan hias di Indonesia akan berkembang,” imbuhnya.
Nyong Syarief
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: