Connect with us

Pemerintah Siap Bangkitkan Kembali Batik Nusantara yang Pudar

Deklarasi Asosiasi Pengrajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), di Museum Batik, Jakarta, Kamis (20/12).(foto: Dok.Kemenkop dan UKM)

Jakarta – Kejayaan batik nusantara yang pernah berjaya dimasanya itu, kini kian lesu. Hal itu terlihat dari anjloknya  pemasaran batik, ditambah lagi sulitnya mencari bahan baku khususnya bahan tenun sutra dan cat pewarna.

Namun demikian, untuk membangkitkan kembali batik nusantara itu, pemerintah menyatakan siap mendukung upaya industri batik nasional untuk bangkit kembali.

“Pada 2009 batik diakui UNESCO sebagai identitas bangsa, itu membangkitkan para perajin dan industri batik nas untuk  terus berinovasi,” ungkap Dirjen IKM Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih dalam deklarasi Asosiasi Pengrajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI), di Museum Batik, Jakarta, Kamis (20/12).

Dalam acara itu, turut hadir Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram, Ketum APPBI Komarudin Kudiya, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Batik Indonesia (YBI) Jultin Ginandjar Kartasasmita, Ketua Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) Sendi Dede Yusuf, Ketua panitia Deklarasi APPBI Romi Oktabirawa dan Esti Utami,kaunit pengelola batik Dinas Pariwisata Jakarta.

Gati mengungkapkan, hingga saat ini terdapat 101 sentra batik di Indonesia. Mulai dari Medan sampai ke Papua. Menurutnya, Indonesia masih menjadi market leader ekspor batik dengan nilai  51,15 juta dollar AS pada 2016, dengan pasar utama, Jepang, AS dan Eropa. Namun, pada akhir-akhir ini penjualan batik turun, khususnya di pasar domestik.

“Makanya saya senang dengan APPBI ini yang kaya akan data, saya yakin APPBI akan membantu bangkitkan batik nasional,” kata Gati.

Dia mengaku, pihaknya akan mendirikan material center di Semarang Jateng, untuk mengatasi kesulitan bahan baku batik.

“Nantinya perajin akan saya temukan dengan pihak industri agar terjadi link and match dalam pasok bahan baku ini,” kata Gati.

Sementara untuk mengatasi anjloknya pemasaran, Kemenperin akan mengembangkan pemasaran online dengan nama e-smart yang menggandeng perusahaan online besar, seperti Tokopedia, BLi BLi, Belanja.com, Bukalapak, dan Shopi. Kemperin juga akan membuat film yang memuat utuh seputar batik, sehingga berbagai persepsi keliru masyarakat soal batik cap atau printing, bisa diluruskan.

Pembentukan APPBI ini pun mendapat dukungan dari Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram. Menurutnya, Kemenkop dan UKM yang salah satu tugasnya melakukan koordinasi dan membantu kebijakan.

“Untuk itu, Kemenkop dan UKM sangat mendukung terbentuknya APPBI ini,” ungkap Agus.

Menurut dia, dalam organisasi APPBI harus ada sebuah kata kunci, yaitu pengrajin dan pengusaha bersatu dalam satu wadah asosiasi. Pasalnya, dengan bergabungnya pengusaha dan pengrajin dalam satu wadah, maka keduanya bisa disinergikan.

“Artinya ada yang berproduksi dalam hal ini pengrajin dan ada yang memasarkannya, sehingga pemasaran batik bisa dilakukan secara masif, lebih terintegrasi, terkordinasi dan berdaya saing,” pungkasnya.

Kolaborasi pengrajin dan pengusaha, tambah Agus, juga bisa meluruskan pemahaman yang salah terhadap batik-batik seperti printing yang sebenarnya bisa dikatakan bukan batik. Adanya APPBI juga bisa menjadi wadah pengrajin dalam mengembangkan desain-desain baru sesuai tuntutan pasar dan perkembangan jaman.batik-tulis-ilustrasi-

Merosotnya Nilai Budaya

Ketum APPBI Komarudin Budiya mengatakan, merosotnya nilai budaya batik saat ini disebabkan membanjirnya batik tiruan seperti batik printing, cap di pasar. Untuk itu, meski sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya, namun masih banyak PR pelik yang harus dikawal dan diselesaikan untuk menyelamatkan batik sebagai warisan budaya bangsa Indonesia.

“Dalam hal budaya misalnya, sudah  terlalu jauh pergeseran nilai batik bahkan sudah tecabut dari akar budaya, karena faktor ekonomi dan eksploitasi semata. Label batik tulis, batik halus oleh industri merupakan pembodohan publik. Kami harap pemerintah bisa menertibkan masalah ini dan tegakkan law enforcement,” tuturnya.

Menurut pemilik Batik Komar ini, eksploitasi itu akan berimbas pada penurunan penjualan batik originil. Selain itu, pihaknya juga saat ini kesulitan mendapatkan bahan baku dan bahan produksi seperti kain sutra tenun maupun benangnya.

“Kami sekarang juga kesulitan mendapatkan bahan baku dan bahan produksi seperti kain sutra tenun maupun benangnya. Di sektor pendidikan juga tidak ada upaya meluruskan kesalahan persepsi soal batik ini. Tak ada kurikulum yang lengkap dan komprehensif menyangkut batik,” imbuhnya.

 

Nyong Syarief

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya