Pemerintah Tetap Siaga Menjaga Rupiah di Tengah Kondisi Global Saat Ini
Langkah Pemerintah Menjaga Rupiah
Sektor apa saja yang mendominasi impor kita?
Impor dari Januari-Agustus ini didominasi oleh sektor industri manufaktur. Makanya impor ini tidak selalu berita buruk, maka kami juga harus berhati-hati mengendalikan impor. Karena kita sekarang harus mencari porsi bagaimana menjaga momentum pertumbuhan ekonimi tidak terpengaruh sekali, namun kita bisa membayarkan neraca perdagangan.
Nah, dengan kondisi ini, kalau kita bandingkan dengan kondisi ekspor kita kenaikannya adalah untuk industri manufaktur, growth dari ekspor non migas kita yoy sampai dengan Agustus hanya tumbuh 4,82%. Atau ekspor non migas secara keseluruhan hanya tumbuh 4,77%. Makanya tadi di neraca pembayaran kita surplus transaksi atau neraca perdagangan ekspor minus impor menjadi mengecil, bahkan mendekati 0 billions.
Kalau transaksi ekspor minus impor dalam negatif, transaksi jasa negatif, dan kalau angkanya juga negatif maka neraca pembayaran kita semuanya negatif dan inilah yang menjadi pusat perhatian Indonesia dianggap dari sisi neraca pembayaran. Karena situasi inilah pemerintah melakukan tindakan cepat untuk meredam potensi neraca pembayaran kita atau pun kita melakukan koreksi supaya pembayaran kita kembali balance.
Apa langkah pemerintah untuk menghadapi ini?
Langkah yang dilakukan pemerintah cukup komprehensif. Selain kita langsung menusuk secara spesifik pada ekspor impor barang, terutama manufaktur, bahwa pemerintah secara keseluruhan melakukan tindakan-tindakan yang bisa memperkuat devisa masuk. Baik itu ekspor, pariwisata, bahkan juga melakukan insentif perdagangan agar chemical Foreign Direct Investment (FGI), itu semua kita lakukan supaya yang negatif tadi kita bisa positif.
Namun, disisi lain pemerintah harus mengendalikan devisa keluar, yaitu impor tadi. Menko Perekonomian sudah melaunching Biodiesel 20% atau B20. Dan di sini akan ada di sini akan ada sekitar 2,3 billions USD sampai akhir tahun. Devisa keluar untuk impor migas ini akan bisa dikonversi menjadi penggunaan CPO. Kita akan meneliti kemajuannya dengan Kemenko Perekonomian. Bagaimana B20 dalam rangka menghemat devisa kita.
Nah, kantong migas memang merupakan salah satu komunitas yang menyumbangkan defisit didalam transaksi berjalan, yaitu impor migas kita dibandingkan ekspor migas kita lebih besar impornya. Maka kita itu kita melakukan tindakan seperti B20 ini.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: