Penelusuran Suara di Google Kini Bisa Pakai Bahasa Jawa dan Sunda
Jakarta – Google sepertinya memang tak pernah kehabisan akal dalam urusan memanjakan penggunanya. Melanjutkan usaha membantu masyarakat Indonesia dalam memaksimalkan potensi Internet, Selasa (12/9) kemarin, teknologi voice input (masukan suara) baru resmi diluncurkan dalam bahasa Jawa dan Sunda.
Artinya, penggunanya sekarang bisa berbicara dalam bahasa Jawa dan Sunda saat menggunakan aplikasi Google App, aplikasi Google Translate, serta aplikasi keyboard pintar Gboard di Android. Adapun dalam mengembangkan layanan ini, Google bekerja sama dengan beberapa universitas lokal di Indonesia seperti Universitas Gajah Mada, Universitas Sanata Dharma, dan Universitas Pendidikan Indonesia.
Lahirnya layanan ini pun tak terlepas dari angka pertumbuhan penggunaan penelusuran suara di Indonesia yang terus melesat cepat. Dalam keterangan resminya, angka pertumbuhannya bahkan mencapai 50% lebih tinggi di atas angka pertumbuhan global. Tak heran bila hal ini kemudian memacu Google mengembangkan teknologi masukan suara dalam bahasa daerah untuk bisa menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia.
“Agar internet semakin inklusif dan berguna bagi banyak orang, hambatan bahasa perlu diatasi,” ujar Daan van Esch, Technical Program Manager, Speech and Keyboard Team Google, dalam rilis yang diterima Fakta.News, Selasa kemarin.
“Hal ini sangat relevan di Indonesia seiring meningkatnya jumlah pengguna Internet. Maka kami terus berusaha untuk meluncurkan berbagai produk dan fitur yang akan memudahkan penutur bahasa-bahasa di Indonesia dan memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia untuk bisa menemukan informasi yang mereka butuhkan, kapan saja, di mana saja.”
Dengan aplikasi ini, penggunanya sudah tak perlu lagi bingung mengoperasikan permintaan. Jika sebelumnya harus mengetik di ponsel yang kadang dirasa tidak praktis dan menyita waktu, terlebih saat berjalan kaki atau memasak, sekarang menelusuri informasi sudah lebih mudah dan cepat. Dalam bahasa Jawa dan Sunda pula.
“Jadi pengguna cukup berbicara ke ponsel untuk mencari informasi tanpa harus mengetik pada keyboard berukuran kecil. Pengguna bisa langsung mengetuk ikon mikrofon di Google App dan berkata, ‘Jadwal tanding bal-balan dino iki” atau ‘Batagor nu raos caket dieu‘. Namun untuk itu, pastikan dulu bahwa Anda telah mengganti sistem pengaturan suara (voice) ke dalam bahasa Jawa atau Sunda.
W. Novianto
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: