Connect with us

Perbandingan Harga Rata-Rata Beras di Asia Tenggara

Penjual Beras (Foto: jejamo.com)

Jakarta – Indonesia memiliki luasan tanah yang jauh lebih besar, akan tetapi dibandingkan dengan negara-negara asia produsen beras, harga beras di Indonesia terbilang relatif lebih mahal.

Sebelumnya, harga beras jenis medium di Jakarta berkisar Rp 8.500 per kg, namun saat ini harga beras medium mencapai Rp 10.000 per kg atau tepatnya Rp 11.000 per kg. Untuk jenis premium sendiri juga mengalami kenaikan, mulai kurang dari Rp 12.000 per kg, dan kini harga beras tersebut mencapai Rp 13.000 per kg.

Menurut situs basis data global, Numbeo (14/1/2018), rata-rata harga  beras di Indonesia dipatok US$ 0,89 atau Rp 12.700 per kg. Jika dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara, masih ada dua negara yang harga berasnya sama atau lebih rendah dengan Indonesia.

Filipina menjual beras dengan harga rata-rata sama dengan RI yaitu Rp 12.700 per kg. dan Vietnam jadi negara dengan harga beras termurah di Asia Tenggara yaitu US$ 0,74 atau Rp 10.571 per kg.

Sementara itu, Harga beras di Malaysia  dan Thailand jauh lebih mahal yakni, berkisar US$ 1 atau Rp 13.300 per kg di Malaysia dan US$ 1,15 atau Rp 16.428 per kg Harga beras di Thailand.

Untuk harga beras tertinggi Asia Tenggara diraih Singapura dengan harga US$ 2,06 atau Rp 29.428 per kg beras.

Sedangkan untuk peringkat pertama se-Asia harga beras termahal ditempati Jepang dengan harga US$ 3,83 atau Rp 54.714 per kg. Sedangkan untuk peringkat kedua ditempati oleh Korea Selatan US$ 3,79 atau Rp 54.412 per kg, dan peringkat ketiga di Taiwan US$ 3,29 atau Rp 47.000 per kg.

Dari laporan Numbeo melihat dari keseluruhan wilayah Asia, Indonesia digolongkan sebagai negara dengan penjualan harga beras terjangkau, karena rata-rata di beberapa negara Asia menjual beras dengan harga di atas US$ 1 atau Rp 13.300 per kg.

Berikut daftar harga beras di wilayah Asia Tenggara:

  1. Singapura

Harga beras per kilogram: US$ 2,06 atau Rp 29.428

  1. Thailand

Harga beras per kilogram: US$ 1,15 atau Rp 16.428

  1. Malaysia

Harga beras per kilogram: US$ 1,00 atau Rp 13.300

  1. Indonesia

Harga beras per kilogram: US$ 0,89 atau Rp 12.700

  1. Filipina

Harga beras per kilogram: US$ 0,89 atau Rp 12.700

  1. Vietnam

Harga beras per kilogram: US$ 0,74 atau Rp 10.571

Devi

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya