Percontohan Bank Sampah Ada di Badung
Mangupura – Pemerintah maupun pihak swasta terus mengupayakan tempat pengolahan sampah yang bisa bermanfaat. Di Kuta, Badung, Bali, misalnya, keberadaan tempat pengolahan sampah Seminyak Clean dinilai menjadi percontohan bank sampah untuk desa lainnya di daerah sana. Seminyak Clean dinilai mampu mengelola sampah secara mandiri dan menguntungkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, I Putu Eka Merthawan, mengatakan dari 15 bank sampah yang masih eksis di Badung, satu di antaranya bank sampah Seminyak Clean. “Saat ini, kami jadikan Seminyak Clean menjadi percontohan bank sampah, karena sudah mampu melakukan tata kelola sampahnya secara profesional. Seminyak Clean menjadi yang terbaik dengan perolehan omzet pengolahan sampah mencapai Rp160 juta per bulan,” terang Eka di Mangupura, Minggu (21/1) kemarin.
Ia mengungkapkan bank sampah tersebut mampu berkembang pesat dan telah memiliki 26 unit truk yang siap melayani nasabah. Adapun nasabah-nasabah yang dimaksud meliputi restoran, hotel, petugas kebersihan pantai dan jalanan, maupun masyarakat. Sampah-sampah dari nasabah itu dipilah-pilah, kemudian didaur ulang kembali.
“Keberadaan Seminyak Clean ini juga mampu menyerap tenaga kerja sangat besar, yakni hingga 50 orang. Ini membuktikan bahwa bank sampah memang menguntungkan hingga ratusan juta per bulan,” katanya.
DLHK Badung, lanjut Eka, terus mendorong agar muncul bank sampah lainnya di masing-masing desa untuk mengatasi permasalahan sampah. Tujuannya selain untuk melestarikan lingkungan dan edukasi kepada masyarakat, juga agar masyarakat mau mengubah perilakunya sejak dini.
Meski demikian, ia tak menampik bahwa kesadaran masyarakat akan bank sampah belum maksimal. Maka dari itu, hal ini ia jadikan sebagai tantangan mengingat besarnya peluang investasi dari bank investasi sampah tersebut. Ia meyakini, jika pengelolaan sampah dilakukan masyarakat dengan tekun, tulus, dan kerja keras, maka hasilnya akan sangat menguntungkan.
“Untuk itu, kami ingin melakukan terobosan dalam pengelolaan sampah ini dengan pola business to business, bukan social to business, artinya adalah masyarakat akan mendapat untung dalam mengelola sampah ini,” katanya.
- Halaman :
- 1
- 2
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: