Connect with us

Pertamina Kembangkan Budaya Sadar Risiko di Setiap Aspek Bisnis

Jakarta – Untuk menum­buhkan budaya sadar risiko di perusahaan, PT Pertamina (Persero) menyelenggarakan Risk Management Day 2017, di Kantor Pusat Pertamina, pada Rabu (1/11/2017).

Dalam acara yang dimotori oleh Direktorat Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko (PIMR) tersebut, seluruh jajaran direksi Pertamina me­nandatangani Piagam Ma­najemen Risiko sebagai bentuk ko­mitmen terhadap prinsip-prinsip pengelolaan risiko di Pertamina.

Dalam kesempatan ter­sebut, Direktur Utama Pertamina Massa Manik menegaskan, pengelolaan risiko merupakan salah satu dari tiga hal fun­damental yang harus diuta­ma­kan oleh Pertamina dalam menjalankan setiap program kerjanya. Khususnya dalam kondisi industri saat ini yang bersifat VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity).

“Karakter bisnis kita ini high capital intensive dan high technology intensive. Untuk itu, kita harus fokus pada tiga hal fundamental, yaitu strategi, risiko, dan people atau pengembangan SDM,” ujarnya.

Berkaitan dengan ma­na­jemen risiko, untuk men­ciptakan pengelolaan risiko yang efektif, Massa menekankan pentingnya komunikasi yang harus dibangun dari leader hingga ke level operasional dengan terus melakukan sharing know­legde dan informasi.

“Komunikasi harus terus dilakukan. Jangan sampai hanya atasan yang tahu knowledge-nya. Dengan ini, seluruh lini pekerja bisa sadar risiko bisnis yang ada sehingga tahu apa dampak dari pekerjaannya. Selain itu, kita juga harus mengenalkan karakteristik industri ini ke semua stakeholders ka­rena dengan karakteristik industri yang berbeda ini membutuhkan regulasi yang berbeda pula,” tutur Massa.

Dalam acara yang dikemas dalam bentuk se­minar dan expo, Massa berharap pekerja pimpinan level vice president ke atas yang menjadi peserta seminar dapat membagi informasi yang didapatkan kepada seluruh bawahannya. Se­hingga cara pandang pe­kerja Pertamina terhadap manajemen risiko hingga level operasional bisa ber­kembang.

“Jadi, pekerja tidak hanya paham mengenai pekerjaan operasional saja. Ia juga harus punya financial view atas pekerjaan mereka, dan lain sebagainya,” tegasnya.

Sementara itu, SVP Cor­porate Strategic Growth Pertamina Daniel S. Purba me­nutur­kan, selain bertujuan mengembangkan budaya sadar risiko di seluruh aspek bisnis perusahaan hingga cucu perusahaan, seminar ini diharapkan dapat meningkatkan risk awareness, menyegarkan dan memantapkan kembali komitmen pekerja untuk me­ngelola risiko bisnis Pertamina.

Selain penandatanganan piagam, acara juga diisi dengan penyerahan secara simbolis buku Fault Tree Analysis (FTA) dan Buku Saku ERM oleh Direktur Utama Pertamina Massa Manik kepada seluruh jajaran Direksi Pertamina sebagai panduan prinsip-prinsip pengelolaan risiko di Pertamina.

Half day seminar ini diisi sharing session oleh Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam yang memaparkan tentang tantangan dan risiko Blok Mahakam, Di­rektur Megaproyek Pengolahaan & Petrokimia Ardhy N. Mokobombang yang memaparkan materi mengenai tantangan down­stream pengelolaan manajemen risiko di Me­ga­proyek Kilang dan Petrokimia, serta Direktur Utama Pertamina Hulu Energy (PHE) Gunung Sardjono Hadi yang me­maparkan mengenai risiko skema kerja sama gross split.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya