Connect with us

Pertumbuhan Ekonomi Melawan Ketidakpastian Global

Ilustrasi

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebenarnya sudah mendapatkan momentum pemulihan sejak 2016. Hanya saja sejumlah pengamat melihat saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan terkait munculnya ketidakpastian global.

Hal ini jadi topik diskusi panel pada acara peluncuran Biro Riset Ekonomi Indonesia di Jakarta, Jumat (26/1). Dalam kesimpulannya disampaikan bahwa ekonomi Indonesia harus lebih produktif dan efisien lagi.

Adapun di antara banyaknya tantangan yang kian kompleks tersebut ada tiga tantangan baru yang jadi isu utamanya. Tantangan tersebut meliputi ketidakpastian kebijakan moneter negara maju, proteksionisme, dan teknologi disruptif.

Kebijakan moneter negara maju akan langsung memengaruhi sistem keuangan dunia. Bagi negara seperti Indonesia, pengaruhnya adalah tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi domestik.

Shiro Armstrong dari Universitas Nasional Australia mengatakan Pemerintah Amerika Serikat mewacanakan kenaikan tarif 45 persen terhadap impor dari Cina dan 35 persen terhadap impor dari Meksiko. Proteksionisme ini berpotensi memicu perang dagang global sehingga tarif perdagangan global bisa naik 15 persen. Untuk mengatasinya, Shiro merekomendasikan negara-negara di dunia mempererat kerja sama ekonomi kawasan.

“Asia bisa menjadi benteng yang menahan dampak negatif dari proteksionisme tersebut. Salah satu instrumennya adalah mempererat kerja sama ekonomi komprehensif regional (RCEP). Jika RCEP tidak menaikkan tarif, risikonya terhadap perlambatan ekonomi menjadi minim. Namun jika RCEP melonggarkan tarif, akan ada sumbangan pertumbuhan ekonomi dari perdagangan tersebut,” terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan 2004-2011 Mari Elka Pangestu mengatakan perdagangan dunia sudah stagnan sebelum krisis finansial global 2008. Setelah itu pertumbuhannya menurun. “Jika Kesepakatan RCEP bisa dituntaskan tahun ini, pengaruhnya akan sangat positif. Ini akan menjadi pembuktian penting kepada dunia tentang komitmen dan masa depan perdagangan bebas dunia,” ungkap Mari.

Sementara mengenai disrupsi digital, hal ini dinilai menjadi tantangan serius bagi perekonomian domestik. Dalam diskusi tersebut, ditekankan bahwa teknologi digital akan membantu usaha kecil menengah mengakses langsung konsumen.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya