Connect with us

PKB Deklarasikan Dukungan Terhadap Ridwan Kamil di Hari Santri

Ketua DPW PKB Jawa Barat Syaiful Huda(Foto: breakingnews.co.id)

Bandung – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengambil ancang-ancang dalam menghadapi Pilkada Jawa Barat 2018 nanti. Tidak mau kalah dengan Partai Nasdem yang telah mengusung sosok Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat 2018, PKB berencana menggelar deklarasi dukungan untuk RK panggilan Ridwan Kamil pada kisaran tanggal 22-25 Oktober 2017 nanti.

Menurut Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda, pemilihan tanggal tersebut merupakan dalam rangka untuk memperingati Hari Santri Nasional, hal ini selaras dengan keinginan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang ingin mengambil momen hari bersejarah tersebut. Rencananya acara deklarasi dukungan untuk RK ini akan diadakan di Ponpes Al Hikmatussalafiyyah, Kabupaten Purwakarta.

Syaiful juga mengatakan dengan adanya deklarasi dukungan ini bisa menjadi spirit perjuangan dan pergerakan politik bagi para santri terutama di Jawa Barat. Selain itu Syaiful juga menjelaskan bahwa dirinya sudah menemui KH Adang Badrudin yang merupakan pemilik Ponpes Al Hikmatussalafiyyah untuk mengemukakan rencana deklarasi. Menurutnya KH Adang yang juga Ketua Dewas Syuro PKB itu menyambut baik rencana tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Syaiful mengatakan bahwa KH Adang yang juga Ketum Forum Silahturahmi Guru Ngaji Indonesia itu menitipkan pesan agar Ridwan bersilahturahmi ke Ponpes sebelum acara deklarasi digelar. “Ajengan Adang berpesan supaya Kang Emil ke pondok dulu. Karena beliau ingin mengobrol langsung dan memberi beberapa amanat khusus pada Kang Emil,” ucapnya.

Menurut Syaiful salah satu amanat yang akan disampaikan oleh KH Adang adalah agar RK menjalankan kontrak politik PKB yakni Sembilan Agenda Lahir Batin Jabar dengan sungguh-sungguh.

Saat ditanya mengenai sikap PPP yang memilih bergabung dengan koalisi poros baru bersama Demokrat, Gerindra dan PAN di Pilgub Jabar 2018, Syaiful menilai itu sebagai sikap politik yang masih bisa berubah, PKB sendiri tidak mempermasalahkan sikap politik PPP tersebut. Bahkan menurutnya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan manuver politik yang dilakukan PPP karena semuanya masih bisa berubah.

“Waktu pendaftaran pasangan calon ke KPU relatif masih cukup panjang. Semua partai masih leluasa melakukan ‘drama politik’ jelang pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan di Jawa Barat ini,” ujar Syaiful.

Lebih lanjut Syaiful mengatakan bergabungnya PPP dalam koalisi baru merupakan sikap DPW PPP Jabar saja, dan belum menjadi keputusan final dari DPP PPP. Menurutnya semua keputusan berada di tangan DPP, mulai dari sikap koalisi hingga mendukung atau mengusung figur di Pilgub mendatang. “Tentu ini semua tidak lepas dari DPP masing-masing. Biasanya selama belum ada keputusan final, DPP memberi ruang untuk berekspresi (kepada pengurus partai yang ada di bawahnya),” ucap Syaiful.

Namun Syaiful masih optimis jika nantinya PPP masih akan bergabung dengan PKB dan NasDem untuk mendukung Ridwan Kamil. “Yakin (PPP akan tetap bergabung), tidak ada masalah. Ini tinggal masalah waktu saja,” ujar Syaiful.

Ping.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya