Connect with us

PKB Tetap Usung Marwan Jafar Sebagai Cagub, Peluang Syahrini Sebagai Cawagub Masih Terbuka Lebar

Marwan Jafar (sebelah kiri) bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar (tengah).(Foto: dpwpkbjateng.or.id)

Bawen – Ketua DPC PKB Kabupaten Semarang Muh Asrofi disela acara konsolidasi pengurus DPC PKB Kabupaten Semarang untuk Pilkada Jateng 2018 dan Pemilu Serentak 2019 di Tuntang, Sabtu (21/10/2017) mengatakan pihaknya akan terus mensosialisasikan mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar sebagai calon Gubernur Jawa Tengah 2018 sesuai yang telah direkomendasikan DPP PKB.

Nama Marwan Jafar menjadi satu-satunya kandidat yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018. Dukungan terhadap Marwan Jafar telah ditegaskan dalam acara Silaturahmi Ulama “Jas Hijau” (Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama) di Semarang, Juli 2017 lalu.

“Hingga saat ini jajaran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hingga ke tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Tengah solid mendukung pencalonan Marwan Jafar,” ujar Asrofi.

Asrofi menjelaskan Marwan Jafar dengan slogannya “Jateng Guyub”, kini mulai diperkenalkan kepada masyarakat terutama ke kantong-kantong NU yang menjadi basis massa PKB. Selain itu menurut Asrofi sosok Marwan mudah “dijual”, lantaran mempunyai latar belakang pesantren, sehingga sangat dekat dengan kultur NU.

Lebih lanjut Asrofi mengatakan sampai saat ini struktural partai masih terus melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lainnya untuk menjajaki koalisi. Pada tingkatan DPW masih dilakukan penjajakan koalisi dengan Golkar dan Gerindra. Namun, hingga saat ini komunikasi tersebut belum mengerucut pada kesepakatan tertentu dikarenakan masing-masing menginginkan posisi calon Gubernur. Dengan demikian, nama untuk Calon Wakil Gubernur yang akan dipasangkan dengan Marwan, hingga saat ini pun belum muncul.

Ketika disinggung mengenai nama artis Syahrini yang sempat disebut berpotensi diusung PKB, menurut Asrofi kemungkinan tersebut bisa saja terjadi dan terbuka untuk siapa saja. Nama Syahrini sempat dilontarkan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil Gubernur Jateng beberapa waktu lalu. Ia menilai apa yang disampaikan Ketua Umum bukanlah basa-basi politik. “Cak Imin pasti punya analisa yang matang tentang sosok Syahrini ini. Apalagi Syahrini sudah populer, seharusnya bisa melengkapi kekurangan dari Marwan,” ujar Asrofi.

Asrofi menilai dengan memasangkan Syahrini bersama Marwan, maka pemilih dari segmen-segmen yang tidak terpikirkan sebelumnya dapat terbidik. Asrofi menjelaskan bahwa waktu itu ucapan Cak Imin bernada serius dan sempat ditawarkan ke Syahrini, namun sampai saat ini tidak ada jawaban dari Syahrini. Bahkan menurutnya sempat dimunculkan slogan Marsya (Marwan Syahrini) waktu itu.

 

Ping.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya