Polemik Susu Kental Manis, Ini Kata Kemenkes dan BPOM
Jakarta – Heboh mengenai susu kental manis masih menjadi salah satu pembicaraan hangat di kalangan masyarakat. Intinya, masyarakat hanya ingin kepastian dan penjelasan dari pihak terkait mengenai polemik susu kental manis ini.
Di sisi lain, polemik soal susu kental manis bisa membuka mata masyarakat agar menjadi konsumen yang lebih cerdas. Dalam hal ini, masyarakat didorong untuk mulai membiasakan diri membaca label pangan (nutrition fact) di setiap kemasan produk yang akan dikonsumsi.
Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes RI, Ir. Doddy Izwardy menekankan hal itu. Menurutnya, keterangan sekecil apapun di label sebuah produk tetap mengandung informasi penting.
“Penting bagi masyarakat untuk membiasakan membaca label pangan. Nutrition fact juga pesan atau peringatan kesehatannya di kemasan atau kalengnya,” ujarnya, seperti dalam siaran pers yang diterima Fakta.News, Senin (9/7).
Baca Juga: Ketua DPR Imbau Masyarakat Berhenti Konsumsi Susu Kental Manis
Doddy menjelaskan manfaat membiasakan diri membaca label membuat kita jadi bisa tahu apa saja isi yang terkandung di dalam produk. Terlebih soal informasi mengenai peringatan kesehatan apabila kita konsumsi.
Dengan membaca dan memahami isi kemasan, masyarakat pun bisa mempertimbangkan manfaat dan risikonya bagi tubuh. Sayangnya, hal ini masih kerap diabaikan masyarakat.
Survei Diet Total (SDT) yang dilakukan Kemenkes pada tahun 2014 menemukan fakta bahwa secara merata hampir di seluruh Indonesia, konsumsi kental manis menjadi pilihan yang tertinggi dikonsumsi di kelompok produk susu dan olahannya.
“Di masyarakat kita temukan bahwa pada prakteknya produk ini diberikan kepada anak Balita dengan cara diseduh/dicairkan dengan air sehingga menyerupai susu (minuman tunggal),” tuturnya.
Maka tidak mengherankan polemik susu kental manis ini terjadi, karena memang masyarakat tidak membaca kemasan.
Selain itu produk ini dipromosikan atau disebut sebagai susu, sehingga tidak salah bila masyarakat berasumsi bahwa itu dianggap sebagai sumber protein susu dengan harga yang paling terjangkau.
“Produk kental manis ini tinggi energi dan karbohidrat, namun rendah protein. Karena kandungan gulanya sangat tinggi, maka tidak dikategorikan sebagai susu (untuk pertumbuhan). Peruntukannya sebenarnya untuk bahan kue, bukan diperuntukkan untuk minuman tunggal dan diberikan kepada Balita,” jelas Doddy.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: