Connect with us

Polisi Pastikan Senjata Pelaku Penembakan Flyover TVRI Ilegal

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Suyudi Ario SetoFoe Peace / Viva

Jakarta – Polsek Metro Tanah Abang mengatakan pelaku penembakan mobil Toyota Avanza yang berpenumpang 10 orang di Kawasan Senayan, Tanah Abang, Jakarta, beberapa waktu lalu dipastikan menggunakan senjata ilegal. Kesimpulan tersebut lantaran peluru yang digunakan pelaku ternyata tak memiliki izin.

Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono, menyampaikan hal tersebut setelah pihak kepolisian menguji temuan proyektil di tulang kerangka belakang mobil Avanza di Laboratorium forensik. Namun pelaku tak dikenal tersebut hingga kini masih terus dilacak.

“Itu dari senjata revolver cal 38,” ujarnya, Minggu, (10/9).

Lukman menambahkan senjata jenis tersebut memang sebenarnya tidak bisa dimiliki orang sembarangan. Artinya pemilik harus mempunyai surat izin resmi yang dikeluarkan oleh Kepolisian. Bahkan, masih katanya, meskipun dimiliki pun senjata tersebut tak serta-merta bisa dibawa sembarangan begitu saja, apalagi saat beraktivitas sehari-hari.

“Ada mekanismenya, bisa untuk olahraga, tetapi senjata harus dititipkan di gudang, tidak bisa dibawa-bawa,” lanjut Lukman.

Hingga saat ini, jajarannya sudah memeriksa 10 saksi dalam kejadian tersebut. Adapun kesepuluhnya terdiri dari korban, pedagang, dan sejumlah tukang parkir yang berada di dekat kawasan Senayan.

“Di antara saksi-saksi itu, belum ada yang secara jelas menggambarkan identitas pelaku. Termasuk pelat mobil yang mereka gunakan,” sambung Lukman yang juga mantan koorsprim Kapolda Metro Jaya tersebut.

Peristiwa penembakan oleh orang tak dikenal tersebut terjadi di kawasan jalan layang arah depan gedung TVRI menuju ke Gatot Soebroto. Terjadi pada Selasa, (5/9), dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Menurut keterangan, sebuah mobil minibus jenis Toyota Avanza ditembaki oleh komplotan orang yang diduga adalah pemuda yang juga mengendarai dua buah mobil. Toyota Avanza tersebut ditembaki di bagian bumper, serta bagasi sebanyak tiga sampai empat kali.

“Satu jenis sedan, satunya seperti jenis Jazz gitu lah. Dikejar, terus mengeluarkan tembakan ke bagasi. Tidak ke arah pengemudi, ke arah bumper ya. Beberapa kali tembakan lah ya, sekitar tiga atau empat,” terang Lukman, setelah kejadian.

Motif Penembakan

Sebelumnya Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Suyudi Ario Seto, mengatakan bahwa polisi masih terus menyelidiki motof dari kasus penembakan. Polisi juga belum memastikan apakah benar pelaku menembakkan senjata api akibat pengaruh minuman beralkohol yang baru saja dikonsumsi.
“Mungkin juga (pelaku di bawah pengaruh alkohol),” kata Suyudi, di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (5/9) lalu.

Namun Suyudi mengatakan berdasar informasi sementara yang diterima saat itu, sebelum terjadi penembakan, korban dan pelaku sama-sama sempat kumpul dan minum-minum di kawasan Jalan Asia Afrika, Senayan.

“Biasa lihat-lihatan, terus ribut-ribut. Tapi katanya sudah damai di situ. Tapi ternyata setelah jalan si korban diikutin dua mobil itu,” katanya.

W. Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya