Connect with us

Peras Warga, Polres Garut Bekuk Empat Wartawan Gadungan

kartu identitas wartawan gadungan
Kartu identitas wartawan gadungan

Garut – Kepolisian resort (Polres) Garut, Jawa Barat, meringkus empat wartawan gadungan dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) di Garut, Kamis malam (24/5). Keempatnya diduga memeras salah seorang warga Garut dengan ancaman menyebarluaskan kasus yang dihadapinya.

“Kami tangkap sekitar pukul 18.25 setelah mereka makan di salah satu rumah makan,” ujar Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna, Jumat (25/5) kemarin.

Budi mengatakan, tertangkapnya empat wartawan itu berdasarkan laporan korban sendiri, Usep Sobar (48), warga Kecamatan Garut Kota. Katanya, pelaku meminta uang tutup mulut kepada Usep untuk menutupi kasus perkara yang tengah dijalaninya.

“Kami masih dalami dan satu orang ditetapkan sebagai tersangka, yakni HA,” ujarnya.

Korban mengaku dirinya diperas hingga Rp200 juta oleh keempat pelaku. Namun, ia cuma menyanggupi memberikan uang sebesar Rp50 juta saja sebagai uang tutup mulut perkara.

“Mereka ditangkap setelah menyerahkan uang di rumah makan itu,” lanjut Budi.

Korban sendiri mengakui bahwa dirinya memang memiliki persoalan hukum, akibat memalsukan dokumen akta kelahiran anaknya HPS (15), usai pernikahan dengan laki-laki warga asing asal Jepang HM (61).

Baca Juga: Ketika Presiden “Bertukar Peran” Menjadi Wartawan

Lantaran sadar masih di bawah umur dan kekhawatiran adanya persoalan hukum akibat pernikahan di bawah umur tersebut, korban nekat mengubah akta tanggal lahir anaknya dua tahun lebih tua sebagai syarat pernikahan.

Korban pun lalu mengajukan surat nikah kepada KUA Garut sampai surat nikahnya turun.

Ia sendiri tak tahu dari mana tiba-tiba informasi pengubahan tanggal lahir anaknya itu bocor. Termasuk ke telinga para wartawan gadungan tersebut.

“Awalnya pelaku meminta Rp200 juta untuk menutup semua permasalahan pemalsuan akta itu,” akunya.

Lantaran merasa takut menyebarnya informasi pemalsuan dokumen akta kelahiran itu, korban akhirnya menyanggupi memberi uang, meski hanya bisa sebesar Rp50 juta kepada para pelaku.

“Saat itu pun setelah pemberian kami tangkap,” sambung Budi.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya