Connect with us

Presiden Ingatkan Golkar Jaga Sinergitas dengan Pemerintah

Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Munaslub Golkar di JCC Senayan, Jakarta (18/12/2017)(Biro Pers Setpres)

Jakarta – Partai Golkar adalah partai besar dan selalu memberikan dukungan terhadap program-program strategis pemerintah. Pernyataan ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar 2017 di Jakarta Convention Center, Senin 18 Desember 2017.

Oleh karenanya, Presiden memberikan apresiasi kepada Partai Golkar atas peran aktif partai berlambang pohon beringin dalam menjaga Pancasila, merawat Bhinneka Tunggal Ika dan menegakkan Undang-Undang Dasar 1945.

“Untuk dukungan Partai Golkar dalam mensukseskan kebijakan-kebijakan ekonomi dan politik seperti di dalam tax amnesti, dalam pilkada serentak juga saya ingin ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ucap Presiden.

Lebih jauh Presiden menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan Partai Golkar yang berkarya karena masih banyak pekerjaan besar yang harus dilakukan bersama-sama seluruh rakyat.

Pemerintah, lanjut Presiden, dalam tiga tahun ini dan ke depannya akan terus berkarya dan bekerja. Berkarya untuk mewujudkan pembangunan Indonesia sentris dengan membangun dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote.

“Pembangunan yang meningkatkan akses pekerjaan yang lebih baik, redistribusi pendapatan yang berkeadilan dan banyak pekerjaan-pekerjaan besar yang masih harus kita selesaikan, mengatasi kemiskinan, mengatasi ketimpangan, mengatasi pengangguran yang masih banyak,” tutur Kepala Negara.

Berbagai pekerjaan besar tersebut menurut Kepala Negara membutuhkan peran dan sentuhan kader Partai Golkar.

Dalam pandangan Presiden, kader-kader Partai Golkar adalah mereka yang sudah matang dan malang melintang dalam proses pembangunan di Indonesia serta memahami seluk-beluk politik kebijakan untuk menjalankan sebuah karya.

“Untuk itu saya ajak keluarga besar partai Golkar untuk selalu bersinergi dengan pemerintah, kerja bersama pemerintah, berkarya bersama pemerintah untuk mewujudkan masa keemasan Negara kita Indonesia,” kata Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengingatkan bahwa sebentar lagi akan memasuki tahun politik dan juga akan dilaksanakan pilkada serentak di 171 daerah serta mulai memasuki tahapan pemilu legislatif nasional dan pemilihan presiden wakil presiden.

Oleh karena itu, Partai Golkar harus solid, harus utuh dan kokoh seperti pohon beringin yang berbatang satu.

“Golkar harus makin besar dan menjadi bagian penting dari pembangunan politik di Indonesia,” ucap Presiden.

Selain itu, Presiden menyampaikan bahwa soliditas Partai Golkar dibutuhkan oleh negara karena masalah di Partai Golkar akan berdampak politik yang besar terhadap politik nasional.

“Golkar yang solid akan menjadi Golkar yang produktif dan profesional. Profesionalisme harus terus ditingkatkan oleh Partai Golkar,” tutur Presiden.

Di awal sambutannya, Presiden mengatakan bahwa Partai Golkar adalah partai yang memiliki banyak politikus ulung, teknokrat yang mumpuni, negarawan yang disegani. “Partai yang kekuatan kadernya paling merata di seluruh nusantara,” ujar Presiden.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, sejumlah menteri anggota Kabinet Kerja, tokoh-tokoh senior Golkar serta pengurus DPP, DPD dan anggota Partai Golkar dari seluruh Indonesia.

 

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya