Connect with us

Presiden Jokowi Ajak Pegiat Media Sosial Bersama Memerangi Hoaks

Illustrasi media sosial.

Jakarta – Presiden Joko Widodo pada Kamis (24/8/2017) bertemu dengan pegiat media sosial seperti twitter, instagram atau youtube di Istana Negara. Pertemuan dihadiri sekitar 100 pegiat media sosial (medsos) seperti Chico Hakim, Nita Kartikasari, Agung Hapsah, Chandra Liow, Tiara Pangestika hingga Arief Muhammad, dan beberapa nama lain yang cukup aktif di medsos.

Menurut staff khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi, pertemuan kali ini membahas tentang bagaimana menggunakan media sosial yang santun dan bertanggung jawab di kalangan pegiat terutama anak muda. “Juga mengajak pegiat medsos untuk selalu menyampaikan apa yang mengikat persatuan dan kesatuan bangsa. Kalau soal hoax di medsos kan sudah pernah diingatkan Presiden yaitu agar menggunakan medsos secara santun, tidak saling menghina dan menghujat, tidak menyampaikan fitnah-fitnah karena kita itu bersaudara terutama kepada kaum muda,” kata Johan.

Menurut salah satu pegiat medsos Nita Kartikasari, pertemuan dengan Presiden Jokowi membahas bagaimana menjadi warganet yang pintar dan bertanggungjawab dalam bersosial media. “Pada saat menerima suatu berita juga jangan mudah disebarkan, misalnya itu hal yang baik untuk Indonesia, maka negara luar juga pasti melihat kita baik. Itu harus disebarkan, tapi berita yang belum pasti benar itu harus dipikirkan. Jangan mudah kita viralkan,” kata Nita.

Sedangkan menurut Arief Muhammad, pegiat medsos dan Presiden Jokowi selain berdiskusi tentang hal tersebut, mereka juga sharing tentang hal-hal lain yang sedang ramai di medsos, juga tentang pemberantasan berita bohong atau hoaks di dunia maya. “Kami tadi sharing doang apa yang sedang ramai, biar lebih update saja pemerintah di lapangan ada apa sekarang,” ucap dia.

“Intinya sih, bagaimana biar kami bisa bareng-bareng berperan memerangi hoaks. Bermedsos yang baik, yang negatif bisa tertutup dengan hal yang baik-baik,” tambah Arief Muhammad.

Arief mengaku terkesan dengan pertemuan ini, karena tak ada pembahasan politik. Ia mengapresiasi langkah Presiden, yang mengikuti zaman dengan rajin membuat vlog. “Kami senang punya Presiden yang update dengan hal-hal baru,” katanya.

Dalam pertemuan tertutup itu, Presiden dan pegiat medsos juga sempat menyinggung soal grup Facebook Saracen yang baru ditangkap polisi. Grup itu, diduga dalang penyebaran ujaran kebencian yang berujung SARA.

Ping

 

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya