Presiden Jokowi: Anak-Anak Jangan Takut Bermimpi
Banjarmasin – Jangan pernah takut bermimpi. Jangan pula takut memiliki cita-cita yang tinggi. Apa pun dapat diraih bila kita mau berusaha, belajar, dan tak lupa beribadah. Demikian pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat meresmikan pembukaan Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) ke-10 tingkat nasional di Halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Saya perlu mengingatkan kepada anak-anak semuanya, jangan takut bermimpi dan jangan pernah takut mempunyai cita-cita. Kita sedang membangun negara kita Indonesia yang di dalamnya anak-anak semuanya bisa meraih impian apa pun,” ujarnya pada 15 September 2017.
Presiden percaya, bahwa dengan terus belajar dan berdoa, impian dan cita-cita sesulit apa pun mampu diraih.
“Semuanya bisa diraih selama anak-anakku rajin belajar dan jangan juga lupa ibadahnya,” tuturnya.
Kepada sejumlah para pelajar yang hadir, Kepala Negara juga berpesan agar terus meningkatkan kreativitas. Kreativitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi era kompetisi ke depan.
“Sekarang ini adalah eranya kompetisi, eranya bersaing. Jadi kalau anak-anak semuanya kreatif dan inovatif, anak-anakku semuanya nantinya akan bisa berkompetisi apabila sudah bermasyarakat,” ucapnya.
Tak lupa, ia juga mengingatkan bahwa anak saleh itu harus selalu tekun belajar, menyayangi orang tua, dan hormat kepada guru.
“Kepada teman-teman kita juga untuk saling menghargai dan menghormati. Jangan membeda-bedakan teman dan kawan. Semuanya harus rukun dan saling membantu,” ia menambahkan.
Dalam acara pembukaan tersebut, Presiden meminta sejumlah pelajar untuk maju ke panggung acara. Seperti biasa, sejumlah sepeda pemberian Presiden telah disiapkan.
Ryan, yang berasal dari Sulawesi Selatan, memberanikan diri untuk maju ke hadapan Presiden Joko Widodo. Ia kemudian diminta untuk melafalkan Pancasila.
Saat itu, dengan suara lantang, Ryan berhasil melafalkan Pancasila dengan baik.
“Pintar sekali ini, ya sudah silakan kembali,” kata Presiden.
Saat hendak kembali ke tempatnya semula, Ryan sambil menengok dan memandang ke arah Presiden. Rupanya, Presiden belum memintanya untuk mengambil sepeda seperti yang biasa diberikan.
“Kok nengok-nengok? Ayo sepedanya diambil,” ucapnya bercanda.
FASI tingkat nasional ini mengumpulkan sejumlah pelajar dari seluruh provinsi di Indonesia. Kalimantan Selatan ditunjuk sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan yang ke-10 ini. Presiden sendiri mengapresiasi penyelenggaraan FASI yang menurutnya dapat menanamkan karakter dan nilai-nilai keagamaan sejak dini.
Ping.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: