Connect with us

Presiden Jokowi: Misi Kenabian Diwujudkan dengan Kesalehan Individu dan Sosial

Perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Istana Bogor( foto : Biro Pers Setpres)

Bogor – Memperingati Maulid Nabi berarti menyatakan komitmen, mengerahkan tenaga dan upaya untuk meneruskan dan merealisasikan kenabian Nabi Besar Muhammad SAW dalam kehidupan kita. Bahwa kita umat Islam harus bisa menjadikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Bukti nyata harus kita tunjukkan.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika menyampaikan sambutan pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H di Istana Kepresidenan Bogor, 30 November 2017.

Memperingati Maulid Nabi juga mengingatkan kita pada misi kenabian yang diperintahkan Allah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Misi kenabian pertama adalah mengajak umat manusia bertakwa kepada Allah.  Artinya, kesalehan individual.

“Misi kenabian kedua adalah kesalehan sosial yaitu membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin,” ucap Presiden.

Presiden mengingatkan agar misi kenabian diwujudkan dengan kesalehan individual dan kesalehan sosial kita.

“Keberhasilan Nabi Muhammad dalam membangun Kota Madinah sebagai teladan masyarakat dunia adalah bukti nyata dari realisasi misi kenabian beliau. Dan, kita harus mampu membangun Madinah, Madinah yang baru. Membangun masyarakat Indonesia yang damai, adil, dan makmur,” ujar Presiden.

Sebagaimana telah diriwayatkan, masyarakat yang madani di Kota Madinah, kota yang sangat maju di jamannya adalah bukti nyata dari Islam yang rahmatan lil ‘alamin. “Madinah adalah bukti kerukunan persatuan dan lintas etnis, kerukunan lintas klan, kerukunan lintas agama, dan juga antar kelompok pendatang, kelompok muhajirin dengan kelompok Ansor,” ujar Kepala Negara.

Piagam Madinah merupakan terobosan besar toleransi dan persaudaraan. Madinah adalah bukti dari keadilan, bukti penghormatan dan penegakan hukum. Masyarakat sebelumnya dipenuhi konflik yang berkepanjangan, kemudian menjadi masyarakat yang paham dan taat hukum yang menjaga kepentingan bersama.

“Madinah juga bukti dari sistem perekonomian yang berkeadilan, yang mengedepankan kesejahteraan bersama dan pemerataan,” kata Presiden.

Sekali lagi, tugas umat muslim adalah melanjutkan misi kenabian tersebut menjadi nyata. Misi Islam yang rahmatan lil ‘alamin dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga kita berusaha untuk melanjutkan misi kenabian yang rahmatan lil ‘alamin. Kita berkomitmen dan bekerja keras untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah wathaniyah kita, ukhuwah insyaniah, dan ukhuwah basariah kita,” kata Presiden.

Presiden mengingatkan untuk mengajarkan anak-anak untuk meneladani Rasulullah yang uswatun hasanah, yang berwatak mulia, yang lemah lembut, yang jujur, yang santun, yang amanah, yang selalu menyampaikan kebenaran.

“Mari kita sama-sama berlaku adil, menghormati hak orang lain, menghormati hukum dan menjaga penegakan hukum,” ucap Presiden.

Demikian pula dengan ekonomi yang berkeadilan, yang kuat wajib membantu yang lemah, yang kaya wajib membantu yang miskin. “Itulah semangat dari keberadaan lembaga keuangan, Bank Wakaf Mikro yang memberikan kemudahan bagi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah milik umat dalam pengajuan pembiayaan-pembiayaan,” kata Presiden.

Itulah semangat dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), itulah semangat dari Kartu Pintar, Kartu Sehat, dan Program Keluarga Harapan (PKH), dan program-program kesejahteraan sosial lainnya.

“Semoga momentum Maulid Nabi Tahun 1439 Hijriyah menjadi pintu Indonesia untuk bergerak maju menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujar Presiden mengakhiri sambutannya.

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya