Presiden Jokowi Saksikan Lomba Panahan di Balkondes Omah Guyub Wringin Putih Binaan Pertamina
Magelang – Kehadiran Presiden Jokowi di Balkondes Omah Guyub Wringin Putih, langsung disambut oleh Dirut PT Pertamina Elia Massa Manik. Setelah itu, Presiden Jokowi menandatangani prasasti Balkondes Omah Guyub Wringin Putih yang dibangun dan dibina oleh Pertamina tersebut. Tak lupa, Presiden Jokowi meninjau maket, sentra Usaha Kecil Menengah (UKM) dan fasilitas Balkondes yang ada.
Salah satunya, yang dikunjungi oleh Jokowi adalah fasilitas Olahraga Panahan, dimana fasilitas ini merupakan salah satu bagian dari fasilitas yang dibangun oleh Pertamina di area Omah Guyub. Fasilitas Panahan tersebut, merupakan bentuk upaya Pertamina dalam melestarikan warisan budaya tradisional Indonesia.
Kegiatan olahraga memanah, bukan hal yang baru bagi Presiden Jokowi. Beberapa kali Jokowi tampak sangat aktif berlatih olahraga panahan di sela-sela kesibukannya. Untuk kali ini, di sekitar fasilitas panahan Balkondes Wringin Putih, Jokowi dan Elia Massa tampak akrab berbicara sambil diiringi tawa kecil, keduanya sangat menikmati lomba panahan yang digelar oleh Balkondes tersebut.
Panahan atau Jemparingan, adalah seni memanah gaya Mataram yang dulu sering digelar di seluruh wilayah kerajaan kuno Yogyakarta. Sekarang makin banyak anak muda yang tertarik dan ingin belajar. Jemparingan, punya filosofi olahraga tradisional terkait jaman dulu dipakai abdi dalem kraton, dengan berjalannya waktu oleh rakyat kebanyakan olahraga ini dipopulerkan.
Jemparingan punya makna khusus, yaitu melatih mental dan konsentrasi pemanah. Pemanah harus fokus dalam membidik dengan tepat. Tingkat kesulitannya, waktu membidik diganggu oleh tiupan angin.
Memanah, bukan saja melatih konsentrasi tapi kesabaran melawan ego sendiri, fokus pada tujuan dan peka terhadap situasi dan perubahan lingkungan, filosofi tersebut menjadi value yang dibutuhkan untuk mengembangkan pertamina, sehingga didalam area Balkondes Wringin Putih disediakan fasilitas budaya memanah bagi pengembangan budaya tradisional, juga sebagai penyalur bakat anak-anak muda terutama di sekitar Balkondes ini.
Hal tersebut diamini oleh Elia Massa, “Memanah itu perlu menjadi diri sendiri belajar fokus dan kesabaran,” ujarnya.
Apalagi sekarang ini banyak peminatnya tetapi perlu upaya agar jemparingan ini tidak mati, perlu menularkan dan mempopulerkannya. Kompetisi pun sering diselenggarakan di Yogyakarta, Solo, Klaten dan Kulonprogo, tapi tetap diperlukan upaya lebih keras untuk melestarikannya.
Terkait dengan kerajinan panahan, kesulitannya ada di tali yang mahal sedangkan pengrajinnya sendiri semakin langka. Peminatnya banyak dari kalangan anak muda dan anak-anak, tetapi memang perlu dukungan pemerintah bupati dan media sosial untuk lebih menggemakan olahraga tradisional ini.
Ping.
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: