Connect with us

Program CSR Pertamina Dongkrak Taraf Hidup Petani

Corporate Secretary Pertamina Syahrial Muchtar saat berkunjung ke SPT desa Karanganyar, Boyolali(Foto: dev.fakta.news/v03)

Boyolali – PT Pertamina (Persero) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) berhasil memberdayakan petani durian di Desa Karanganyar, Musuk, Boyolali, Jawa Tengah. Pemberdayaan yang bekerja sama dengan Pemerintah Desa Karanganyar dan Yayasan Obor Tani untuk melaksanakan Program Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) diharapkan para petani mampu mengggarap tanahnya dengan tanaman produktif, sehingga memberikan nilai tambah. Pemberdayaan petani ini sudah dirintis Pertamina sejak 2010 yang lalu.

Sentra Pemberdayaan Tani, merupakan bagian dari Program Pertamina Menabung 100 Juta Pohon, yang menerapkan dua model pelaksanaan yakni konservasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. SPT merupakan wujud model peningkatan kesejahteraan, dimana Pertamina memberikan bantuan pohon kepada masyarakat agar dapat dikelola secara mandiri dan mendapatkan manfaat ekonomis dari pengelolaan pohon tersebut.

Corporate Secretary Pertamina Syahrial Mukhtar mengatakan bahwa CSR atau program sosial perusahaan merupakan suatu kewajiban dikarenakan hal tersebut diatur UU, melalui CSR ini juga diharapkan sebagai sarana memperkenalkan Pertamina kepada masyarakat. Bagi Pertamina, program SPT yang dilaksanakan di Desa Karanganyar merupakan salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat melalui program kemitraan.

“Program CSR ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan pertamina sendiri, dimana mandatory dari negara terhadap perusahaan yang mengexploitasi sumber daya alam,” ujar Syahrial di sentra pemberdayaan petani durian di Desa Karanganyar, Musuk, Boyolali Minggu (17/9/2017).

Dalam kunjungannya kali ini Syarial juga didampingi oleh Agus Mashud VP CSR & SMEPP Pertamina, Protomo SP.MP Dir. Eksekutif Yayasan Obor Tani serta Kepala Desa Karanganyar.

Menurut Protomo, desa Karanganyar, merupakan daerah yang kering dan susah air. Padahal masyarakat di daerah tersebut bermatapencaharian sebagai petani tegalan. Kondisi daerah yang kering, membuat hasil panen para petani masih sangat kurang untuk menopang kehidupan mereka sehari hari atau bisa dibilang pra sejahtera. Melihat kondisi geografis dan ekonomis desa tersebut maka Yayasan Obor Tani memilihnya sebagai percontohan dan pemberdayaan petani. Sebelumnya, Yayasan Obor Tani juga menemukan banyak pohon durian lokal yang tumbuh, setelah melakukan survei lokasi di Desa Karanganyar untuk mengetahui kondisi tanah yang cocok untuk ditanami durian, ternyata desa ini sangat cocok. Pemilihan durian sendiri dikarenakan merupakan buah primer yang ada dipemasaran.

“Pertama survei lumayan banyak durian lokal tapi pengelolaannya belum pas dan tepat sehingga Yayasan Obor Tani melakukan program SPT di sini. Kebetulan Pertamina mendanai program ini,” kata dia di SPT Desa Karanganyar, Musuk, Boyolali.

Lantas, Yayasan Obor Tani, memberdayakan petani di desa tersebut untuk menanam pohon durian montong. Program awal yang dilakukan adalah membuat embung untuk menampung air hujan. Embung tersebut digunakan untuk menyirami pohon durian yang ditanam di Desa Karanganyar. Pertamina pun membangun embung atau waduk mini tadah hujan 10.000 m3 atau seluas lapangan bola yang diberi lapisan geo-membran untuk irigasi pertanian lahan kering/tegalan untuk 20 hektar kebun buah. Embung tersebut menerapkan sistem menabung air saat hujan dan memanfaatkan air tampungan untuk menyirami tanam saat kemarau.

Protomo mengatakan bahwa hakekat dari SPT tidak hanya hibah dalam bentuk infrastruktur Waduk mini dan Kebun Buah, namun yang lebih dari itu adalah mengajari petani untuk berbudidaya buah modern dengan cara tranfer teknologi dan pemberdayaan sampai dengan buah bisa di panen. Ia menambahkan saat ini sudah ada 55 desa yang menggunakan konsep serupa dimana 7 desa merupakan atasa kerjasama dengan Pertamina.

Sementara itu, Kepala Desa Karanganyar mengatakan, untuk menanam durian montong, warga mendapatkan pendampingan dari Yayasan Obor Tani. Mereka dilatih mulai dari cara menanam, merawat, hingga bisa mengelola sendiri pohon durian. Hasil dari pemberdayaan tersebut kini warga Karanganyar lebih sumringah karena hasil dari panen durian secara ekonomi nilainya lebih tinggi dan menguntungkan dibandingkan menanam tanaman palawija. Apalagi pada bulan Januari – Maret buah durian tersebut habis terjual karena banyaknya peminat dari daerah sekitar seperti Jogja, Solo maupun Semarang yang memburu durian ini.

Petani durian yang tergabung dalam SPT Karanganyar sangat terbantu atas program Pertamina yang dilaksanakan di daerahnya. Selama ini para petani hanya mampu menanam jagung, ketela pohon, kacang tanah, dan jenis kacang-kacangan untuk sayur.

Kini setelah adanya bantuan dari Pertamina dan Yayasan Obor Tani petani menjadi lebih terbantu secara finansial. Nilai ekonomis yang diberikan durian montong memang signifikan. Apabila dulu panen dari lahan tegalan hanya bernilai Rp 3.000 per kilo gram sekali panen, durian montong bisa bernilai hingga Rp 35.000 per kilo gramnya setiap kali panen.

Dengan harga jual yang jauh lebih tinggi telah berhasil melahirkan semangat baru di kalangan para petani di daerah Karanganyar. “Saat ini, petani memiliki harapan meraih kesejahteraan yang lebih baik karena hasil panen yang dihasilkan bernilai ekonomis tinggi,” ujarnya.

Ping.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya