PT Tiga Pilar Diminta Paparan Publik
Jakarta – Tak hanya intensif diperiksa polisi, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) sebagai induk usaha PT Indo Beras Unggul yang terbelit kasus pemalsuan kualitas beras, juga diminta PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan public expose alias paparan publik untuk menjelaskan kasusnya.
“Kami minta mereka datang hari ini, selambat-lambatnya besok. Kita minta selambatnya besok untuk public expose,” ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Gedung BEI, Jakarta, Senin (24/7/2017).
Public expose, lanjut Tito, perlu dilakukan Tiga Pilar Sejahtera agar investor dan publik mengetahui dengan jelas dugaan pemalsuan kualitas beras itu. “Sekarang mendadak adalah katanya ada pakai beras raskin logically saya berpikir mereka (PT IBU) berpendapat, Mensos beprendapat bahwa beras raskin enggak mungkin dijual ke swasta. Buat saya expose saja ke publik,” kata Tito.
Atas kasus itu, keruan pada Jumat pekan lalu, harga saham emiten berkode AISA ini anjlok Rp 400 atau 25% menjadi Rp 1.205 per saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Para investor diduga ramai-ramai melepaskan saham AISA setelah munculnya berita tentang tuduhan pengoplosan beras tersebut. “Menurut kami, para konsumen akan mengurangi pembelian semua penawaran dari AISA, karena menyadari produk yang disebut premium itu sebenarnya berkualitas rendah,” demikian pernyataan Tim Tiset Ciptadana Sekuritas, Jumat (21/7).
Seperti diketahui, Satgas Pangan Polri menggerebek gudang milik PT IBU di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7/2017). Dalam penggerebekan itu ditemukan 1.161 ton ton beras jenis IR 64. Beras-beras ini dikemas bagus dan dijual di pasar ritel modern dengan harga premium Rp 13.700 dan Rp 20.400 per kilogram.
Padahal, harga eceran tertinggi beras yang ditetapkan pemerintah Rp 9.000/kg. Tito mengatakan tak ingin terlalu dalam bicara soal dugaan pemalsuan kualitas beras BEI tidak ikut campur terlalu dalam.
Selain itu, jika dilihat dari pendapatan emiten berkode saham AISA itu dari PT IBU tidak terlalu signifikan. “Ternyata dari persentase penghasilan ini kan anak usaha, cucu nih enggak terlalu material,” pungkas Tito.
M Riz
BERITA
Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik
Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.
“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).
Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.
“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.
Baca Juga:
BERITA
Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik
Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.
“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).
Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.
Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.
“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.
Baca Juga:
BERITA
Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?
Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.
Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.
Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.
“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.
“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.
Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.
Baca Juga: