Connect with us

Pertamina Lubricants Kembali Luncurkan Enduro Student Program di Semarang

enduro student program

Semarang – PT Pertamina Lubricants melalui Sales Region IV, hari ini kembali meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) unggulannya yakni, program pelatihan dan entrepreneurship perbengkelan roda dua dalam rangka menciptakan tenaga muda produktif dan mandiri Indonesia yakni Enduro Student Program (ESP) di Semarang.

Peluncuran program ini ditandai dengan penandatangan Perjanjian Kerjasama antara PT Pertamina Lubricants dan Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK) Djineka Abadi Pendurungan Semarang serta Penyerahan Peserta didik ESP dengan penyematan wearpack Bengkel Enduro oleh Pjs. Sales Region Manager IV Semarang PT Pertamina Lubricants kepada perwakilan peserta dari SMK 2 Tengaran.

Peluncuran juga dihadiri oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Prov Jateng, M. Kamil, Ketua LPKS Djieneka Abadi H.Faizin, ST, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov Jateng dan General Manager (GM) Marketing Operations Region IV PT Pertamina (Persero).

Enduro Student Program (ESP) adalah program Creating Shared Value (CSV). Bagian dari CSR PT Pertamina Lubricants yang telah resmi diluncurkan pada tahun 2016 dan merupakan program rangkaian pendidikan, pelatihan dan kewirausahaan mandiri khususnya di dunia perbengkelan roda dua bagi siswa-siswi terpilih dari berbagai SMK Otomotif dan Teknik unggulan serta SMA.

Perekrutan peserta pelatihan ESP ini melibatkan berbagai wilayah di Semarang dan sekitarnya, seperti Kota Semarang, Kab. Semarang, Kab. Demak dan Kab. Blora. Dari berbagai wilayah tersebut, dilakukan dua tahapan seleksi wawancara untuk kemudian memilih peserta yang memenuhi kualifikasi untuk mengikuti pelatihan ESP. Total peserta berjumlah 21 siswa dari berbagai SMK antara lain SMK 3 Demak, SMK 3 Semarang, SMK 5 Semarang, SMK 7 Semarang, SMk Muhammadiyah Blora, SMK 1 Tengaran, SMK Migas Cepu, SMK 1 Bawen, SMK 1 Jambu, SMK 1 Ambarawa dan lainya.

ESP terdiri dari berbagai tahapan. Tahapan pertama adalah pelatihan teknis sepeda motor dan non-teknis selama 34 hari. Pelatihan teknis sepeda motor merupakan pelatihan yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan peserta ESP mengenai kendaraan bermotor. Pelatihan dilakukan di LPK Djineka Abadi, Pedurungan, Semarang. Peserta melakukan pelatihan dimulai dari jam 8 pagi sampai dengan jam 5 sore. Peserta tidak hanya akan belajar mengenai motor 2T dan 4T, akan tetapi juga belajar mengenai motor matic dan injeksi karena dewasa ini pengguna motor matic dan injeksi semakin banyak sehingga peserta harus dapat menguasai ilmu tersebut untuk keberlangsungan usaha bengkel mereka nantinya.

Kemudian, peserta juga akan menerima materi non-teknis, yaitu materi yang lebih bertujuan untuk membangun karakter dan kreativitas entrepreneurship peserta ESP. Materi non-teknis yang akan diberikan adalah creative thinking yang mengajarkan peserta untuk dapat melihat potensi-potensi tersembunyi dari berwirausaha, kemudian wawasan kebangsaan, pengelolaan limbah dan lingkungan, kewiraushaaan dan product knowledge produk pelumas Pertamina Lubricants.

“Untuk menjalankan sebuah usaha ada banyak persiapan. Hal yang paling penting adalah persiapan ilmu dan mental. Oleh karena itu, rangkaian pelatihan teknis dan non-teknis harus dilakukan. Peserta ESP juga tidak boleh berhenti belajar setelah pelatihan selesai, karena dunia teknologi motor juga selalu berubah dan berinovasi, maka peserta juga harus mampu mengikuti perkembangan zaman khususnya untuk dunia sepeda motor. Contohnya kali ini peserta juga diberikan ilmu mengenai motor injeksi, karena sebagian besar masyarakat mulai beralih ke injeksi. Pada dasarnya usaha bengkel cukup prospektif karena jumlah kendaraan bermotor yang beredar semakin bertambah dan bukanya menurun, sehingga untuk servis dan keperluan lainya pasti dilakukan oleh bengkel.” Ungkap Sales Region IV Manager, Putu Denik Suastika.

Baca Juga:

  • Halaman :
  • 1
  • 2
  • 3
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya