Connect with us

Gempol Sari, Kampoeng Bright Gas Pertama di Jawa Barat

Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III galakkan kampanye sadar subsidi di Gempol Sari, Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/12)(foto : Dok.Pertamina)

Jakarta – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III menggalakkan kampanye sadar subsidi di Gempol Sari, Bandung Kulon, Kota Bandung yang dibarengi dengan pembentukan Lembur Bright Gas. Lembur yang dalam bahasa Sunda berarti kampung, merupakan Kampoeng Bright Gas pertama di Jawa Barat.

Selain di Jawa Barat, PT Pertamina (Persero) pun telah menghadirkan Kampoeng Bright Gas lain yang sebelumnya adalah di Jawa Tengah, yakni di Yogyakarta (Kampoeng Bright Gas Ledok Tukangan) dan Semarang (Kampoeng Bright Gas Sentra Kulit Lumpia).

Marketing Branch Manager Jabar PT Pertamina (Persero) Susi Aryani mengatakan, Lembur Bright Gas ini dicetuskan sebagai bentuk apresiasi Pertamina atas kesadaran masyarakat yang sudah menggunakan produk tidak bersubsidi, khususnya di Kelurahan Gempol Sari, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung ini.

“Tercatat kawasan perumahan yang dijadikan pilot project “Lembur Bright Gas” di Kota Bandung ini memiliki jumlah warga lebih dari 300KK dan mayoritas masuk dalam kategori masyarakat menengah yang memang merupakan kategori yang seharusnya menggunakan produk “Bright Gas 5,5kg” atau LPG Non-Subsidi,” kata Susi dalam siaran pers yang diterima Fakta.news di Jakarta, Kamis (28/12).

Dia mengungkapkan, peluncuran Lembur Bright Gas ini merupakan sinergi antara PT. Pertamina (Persero) dengan Agen LPG Non PSO PT. Limas Raga Inti dan Pemerintah Kota Bandung. Hal ini bertujuan dalam rangka pengenalan Bright Gas khususnya kemasan 5,5 kg kepada masyarakat sekaligus merupakan langkah konkrit untuk pengendalian penggunaan LPG 3 kg yang tepat sasaran sebagai tindak lanjut dari Himbauan Penggunaan Gas Elpiji yang disampaikan oleh Walikota Bandung dengan Surat Edaran No. 542/SE.118-Diskop UKM & Perindag tanggal 28 Oktober 2016.

Sementara itu, Unit Manager Communication & CSR Pertamina Dian Hapsari menambahkan, melalui kegiatan peluncuran Lembur Bright Gas ini, PT Pertamina (Persero) pun mencoba mengenalkan produk LPG Non Subsidi Pertamina yaitu “Bright Gas” yang lebih aman, hemat dan berteknologi tinggi.

“Kami mensosialisasikan juga kepada warga mampu untuk beralih ke Bright Gas, selain memang LPG 3 kg bukan merupakan peruntukkan untuk mereka, produk ini memiliki keunggulan tambahan lainnya seperti Teknologi Double Spindle Valve System yang menjaga tabung LPG tetap aman dari kebocoran dengan katup ganda, Seal Cap Hologram & Feature Optical Color Switch (OCS) dan Laser Marking Code Pertamina yang tidak dapat dipalsukan sehingga ketepatan isi LPG lebih terjamin serta Kemasan yang lebih ringan dan praktis dengan berat tabung kosong 7,1 kg, tabung ini ringan untuk dibawa oleh ibu-ibu dan sesuai dengan dapur rumah minimalis,” jelas Dian.

Pada Launching “Lembur Bright Gas”, juga dilangsungkan promosi Harga khusus untuk Trade In Tabung LPG 3 kg ke Tabung LPG Bright Gas 5,5 kg, dimana harga normal satu tabung Bright Gas 5,5 kg isi adalah Rp305,000. Jadi, untuk dua tabung LPG 3 kg ditukar dengan satu tabung Bright Gas 5,5 Kg (Isi) Rp102.000. Sementara untuk satu tabung LPG 3 kg ditukar dengan satu tabung Bright Gas 5,5 Kg (Isi) Rp202.000.

“Kami berupaya dan berharap program-program yang kami jalankan mampu memberikan banyak manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Diharapkan dengan ini kami dapat memastikan bahwa program kami berjalan tepat sehingga nantinya dampak dari program ini dapat terasa ke seluruh lapisan masyarakat terutama dalam pengendalian distribusi LPG 3 Kg tepat sasaran serta mendorong masyarakat mampu beralih ke non-subsidi,” tutup Dian.

Nyong Syarief

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Reuni Alumni 212 Jelas Kapitalisasi Agama demi Kepentingan Politik

Oleh

Fakta News
Reuni Alumni 212

Jakarta – Reuni Alumni 212 yang bakal digelar awal Desember di Lapangan Monas Jakarta dianggap bentuk kapitalisasi agama demi kepentingan politik. Reuni tersebut seharusnya tidak diadakan lantaran tuntutan aksi 212 sudah diakomodasi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik Lingkar Madani. Ia menilai kegiatan alumni 212 ini bukan murni kegiatan agama, melainkan kegiatan politik. Ia juga keheranan mengapa harus ada acara tersebut. Pasalnya, tuntutan aksi 212 sudah dipenuhi dengan Basuki Tjahaja Purnama dipenjara.

“Itu sudah jelas politik, enggak ada hubungannya lagi dengan agama, enggak ada hubungannya dengan dakwah, apa yang mereka tuntut sudah dipenjara kok. Apalagi gunanya, itu politik murni politik, murni untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah. Saya pikir mereka hanya mau mengapitalisasi agama ini. Mengapitalisasi agama terus-menerus untuk kepentingan politik. Enggak ada hubungannya dengan dakwah,” kata Ray kepada wartawan di D’Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/11).

Ray pun mengaku masih belum paham apa sebenarnya tujuan acara reuni alumni 212. Ia membandingkan dengan demonstrasi 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto dan Orde Baru. Usai berhasil menggulingkan, tak ada perkumpulan alumni maupun acara reuninya.

“Yang saya juga enggak mengerti tujuannya apa? Masak demonstrasi pakai alumni, alumni pakai reuni. Ada-ada saja. Yang besar sekali pun perjuangan 98 itu ya berhenti di 98. Waktu jatuh ya jatuh. Bahwa anggotanya membentuk kelompok-kelompok tertentu ya silakan saja. Enggak ada reuni 98 yang jatuhin soeharto, enggak ada,” imbuhnya.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Kubu Jokowi Anggap Amien Rais Tidak Dewasa dalam Berpolitik

Oleh

Fakta News
Bersikap toleran
Amien Rais.(Istimewa)
asasasasa

Jakarta – Kubu Joko Widodo-Maruf Amin menilai, pernyataan Amien Rais yang memaksa Muhammadiyah untuk memihak salah satu calon di pemilihan presiden menunjukkan sikap Amien Rais yang tidak dewasa dalam berpolitik.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan Syadzily. Selain menunjukkan Amin Rais tidak dewasa, pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa sosok Amien Rais bukan negarawan tulen.

“Hanya karena beliau pendukung Prabowo-Sandi mau mendikte Muhamamdiyah mendukung paslon tertentu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan politik sebagai politisi yang dikenal selalu menjaga demokrasi,” jelas Ace, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu (21/11).

Justru, dengan paksaan dan desakan tersebut, suara Muhammadiyah malah enggan memilih Prabowo-Sandi. “Kalau terus menerus seperti itu, saya tidak yakin Prabowo mendapatkan dukungan dari Muhammadiyah,” tegasnya.

Sikap tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok negarawan. Politikus Partai Golkar ini menambahkan, sebagai negarawan, seharusnya Amien Rais menjaga agar ormas, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tidak diseret ke ranah politik praktis.

“Sebetulnya secara organisasi Muhammadiyah dan NU tidak menunjukkan dukungan secara tegas, itu perlu terus dijaga bahwa citra ormas Islam tidak terseret ke dalam politik praktis hanya untuk kekuasaan semata,” tegasnya lagi.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya

BERITA

Penggunaan Teknologi VAR di Liga Champions Dipercepat?

Oleh

Fakta News
var
Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Setelah sukses digunakan dalam beberapa turnamen FIFA, ternyata kehadiran teknologi Video Assistant Refree (VAR) disambut baik oleh sejumlah klub Eropa.

Video Asisten Wasit (VAR) kemungkinan besar akan segera diterapkan di ajang Liga Champions, tepatnya ketika memasuki babak knock out alias fase gugur di musim ini. Wacana tersebut langsung berasal dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan Ketua Asosiasi Klub Eropa Andrea Agnelli.

Dilansir dari Soccerway, Selasa (20/11), sebelumnya VAR sendiri akan diberlakukan di Liga Champions mulai musim depan, namun belakangan wacana tersebut akan dipercepat dalam rangka untuk proses pengujian teknologi tersebut.

“Kami sudah mulai melakukan semua persiapan. [Kepala wasit UEFA] Roberto Rosetti dan timnya sangat bagus. Ada sudut pandang penting – wasit dan semua aspek teknis,” kata Ceferin dalam konferensi pers di Brussels.

“Saya mengharapkan laporan dalam seminggu atau lebih dan kemudian kita akan melihat kapan kita dapat menerapkannya. Pada musim depan yang terbaru,” sambungnya.

Senada dengan Ceferin, Agnelli yang notabene merupakan pemilik Juventus siap mendukung wacana UEFA untuk mempercepat penerapan VAR di ajang Liga Champions.

Baca Juga:

Baca Selengkapnya